PEKANBARU - Pasien Rumah Sakit Jiwa Pekanbaru ternyata ada yang jago berbahasa Inggris, bahkan fasih. Hal itu terlihat saat kunjungan Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman, Senin (16/1/2016). Perbincangan antara gubernur dan pasien rumah sakit jiwa ini terjadi pada satu ruang perawatan di gedung baru Unit Perawatan Intensif Psikiatrik (UPIP).

"Apakah kamu baik-baik saja," tanya Arsyadjuliandi (Andi) Rachman balik menyapa dengan bahasa Inggris saat ditegur pasien ketika melintas dari balik terali ruang perawatan usai peninjauan, Senin (16/1). Sapaan Andi disambut baik oleh pasien dengan memperkenalkan dirinya.

Selanjutnya komunikasi antara Andi dengan pasien yang usianya terbilang masih muda tersebut bersambung. Bahkan pasien diawal pembicaraan terlebih dahulu menanyakan kesediaan Gubri untuk berkomunikasi dengannya. "Apakah Anda mau berbicara dengan saya," tanya pasien lagi dengan bahasa Inggris fasih.

Kemudian Andi mengiyakan, dan balik bertanya apakah kesehatan pasien sedang baik. Dengan lancar pasien menjelaskan ia adalah seorang lulusan salah satu universitas, ia bahkan menegaskan dirinya tidak mengalami sakit jiwa.

Hal ini bahkan dibenarkan oleh Andi dengan menjawab, pasien baik-baik saja hanya mengalami gangguan pada kesehatan. "Kamu tidak sakit jiwa, hanya sedikit bermasalah pada kesehatan," tegas Andi.

Perbincangan kedua sosok ini berlangsung sekitar satu menit disaksikan puluhan pasang mata kala itu yang terlihat kagum dengan kemampuan bahasa Inggris pasien. Pasien juga sempat memperkenalkan nama facebook miliknya kepada Gubri dan kemudian guberur berjanji akan melihatnya.

"Jangan takut dan kuatir kepada saya," kata pasien.

"Tidak," kata Andi sambil mengucapkan salam dan berlalu.

Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rahman diawal saat pidato peresmian gedung baru Unit Perawatan Intensif Psikiatrik mengingatkan pengelola Rumah Sakit Jiwa agar memanfaatkan fasilitas yang ada semaksimal mungkin untuk pelayanan masyarakat. "Ingat ini uang rakyat dibuat membangun gedung, manfaatkan dengan baik saya lihat ini luas, ruangan banyak, dengan ini agar bisa digunakan dengan baik," ujar Andi.

Andi bahkan menantang Direktur RSJ Tampan agar mencari serta mengejar akreditasi yang lain, agar kualitas lebih baik. Ia menjamin kalau untuk pembangunan fisik selagi Riau punya uang bisa diwujudkan. Apalagi, yang menyangkut kejiwaan perlu investasi dan pelayanan prima.

"Menurut saya penyebab penyakit jiwa karena tidak bisa mengimbangi kebutuhan jiwa dengan fisik. Masyarakat Riau sangat berpotensi untuk mengidap penyakit tersebut. Saya berharap ada program pencegahan kejiwaan berkoordinasi dengan Dinkes," ujarnya. (ant)