PEKANBARU - Badan Narkotika Nasional (BNN) Pusat yang berkoordinasi dengan BNN Riau serta Bea Cukai, menggagalkan peredaran Narkoba jenis Katinon sintetis. Barang haram yang kandungan zatnya disebut-sebut berasal dari tumbuhan Khat ini disita di Kota Dumai, Provinsi Riau.

Tak tanggung-tanggung, Katinon sintetis yang diamankan sebanyak 70 kilogram, dikemas menjadi empat karung. Hal itu diungkapkan Kepala Penindakan dan Pemberantasan BNN Riau AKBP Haldun Kamis (29/3/2018) siang, disela-sela pemusnahan Sabu di kantornya Jalan Pepaya, Pekanbaru.

"Dua hari lalu (Penangkapannya, red) oleh pusat. Ini hasil pengembangan dari penangkapan sebelumnya yang dilakukan BNN di Jakarta, yang ditangkap penerimanya. Dari situ diketahui kalau penerimanya juga ada di Dumai," sebut Haldun berbincang dengan GoRiau.com.

Ia tidak begitu merincikan terkait penangkapan tersebut. Yang jelas ada tiga orang turut diamankan, satu diantaranya warga Dumai. Adapun cara pengirimannya berupa paket. "Jadi via Dumai mau dikirim ke Jakarta, dipaketkan sebanyak 70 kilogram," beber AKBP Haldun.

Haldun melanjutkan, untuk Provinsi Riau, jajarannya belum menemukan adanya peredaran Katinon Sintetis tersebut. Diduga, Dumai hanya menjadi transit untuk proses pengiriman selanjutnya. "Dari luar negeri masuk ke via Dumai, untuk selanjutnya ke Jakarta," terang dia.

"Sejauh ini kita belum ada menemukan peredarannya di Riau. Ini pengungkapan dari Jakarta, di mana setelah didalami, ternyata ada dikirim ke Dumai untuk selanjutnya dibawa ke Jakarta," sebut Kabid Pemberantasan BNN Riau tersebut.

Lanjut Haldun lagi, kasus ini baru pertama kalinya terungkap di Provinsi Riau. Pihaknya akan memperketat pengawasan, meski peredarannya belum ada di Negeri berjuluk Lancang Kuning tersebut. Diduga, masuknya Katinon Sintetis melalui perairan dan berasal dari luar negeri. "Dari Malaysia barangnya," ujarnya.

Untuk diketahui, Narkoba jenis Katinon adalah barang haram yang sebetulnya sudah lama ada, termasuk di Indonesia. "Dampaknya lebih keras lagi, sama dengan Ekstasi, tapi lebih kuat lagi. Pemakaiannya ada yang sama dengan daun sirih, dimasukkan dengan teh hingga dimasukkan ke kapsul," kata Haldun. ***