DURI - Usulan pemekaran Kota Duri untuk menjadi daerah otonom baru (DOB) dari Kabupaten Bengkalis, tidak akan gagal karena batalnya kunjungan Komite I DPD RI untuk melakukan tinjauan fisik calon Kota Duri, Senin (26/9/2016). BP3KD tidak menginginkan masyarakat terpecah belah karena informasi sumbang tersebut.

Demikian dikatakan Badan Perjuangan Persiapan Pembentukan kota Duri (BP3KD) Iwandi SH MH didampingi Sekjen BP3KD Dr Kudri Zuhairi, Senin (26/9/2016) saat jumpa pers dengan sejumlah media di Duri.

“Perlu kami tegaskan batalnya kunjungan DPD RI ke kota Duri bukan berarti gagalnya perjuangan kota Duri. Hingga kini perjuangan kota Duri terus kita kawal dan perjuangkan,” jelas Iwandi SH MH, Senin (26/09/16).

Disebut Iwandi hingga kini saat ini, BP3KD masih terus berkomunikasi dengan kementrian dalam negeri dan komisi 2 DPR RI melalui Lukman Edy. Hanya saja dengan pihak DPD RI tak ada komunikasi yang intens.

“Hingga saat ini BP3KD tidak pernah menerima surat resmi DPD RI terkait kunkernya ini,” jelas Iwandi lagi kepada GoRiau.com.

Iwandi juga menyebut siap memfasilitasi kunker DPD RI tersebut jika memang dibawa berkomunikasi. Tapi nyatanya BP3KD hanya dihubungi via seluler oleh seseorang yang mengaku staf anggota DPD RI Intsiawaty Ayus yang akan ikut dalam kunjungan itu.

“Kita sambut gembira dan akan fasilitasi kunjungan itu. Tapi ibu Intsiawaty yang menghubungi kami untuk berdiskusi,” jelas Iwandi sembari menghimbau agar masyarakat tak terpancing isu-isu yang menyesatkan.

Iwandi juga kembali mengingatkan, Anggota DPD RI, Intsiawaty Ayus ini beberapa waktu lalu juga pernah berkoar di media bahwa Kota Duri tidak memenuhi syarat lalu tiba-tiba kini terkesan seolah menjadi pahlawan kesiangan.

"Insiawaty Ayus sudah pernah menyakiti perasaan masyarakat Duri ini dulu. Jangan sampai terulang lagi untuk kedua kalinya. Dan menjadikan batalnya kunker Komisi I DPD RI hari ini, sebagai alasan untuk mengembangkan isu seolah-olah Kabupaten Induk tidak menginginkan terbentuknya Kota Duri," tutup Iwandi. ***