BANGKINANG - Kabupaten Kampar terus memaju pembangunan berbasis masyarakat khususnya dalam penyediaan air bersih dan air minum melalui program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas). Saat 148 desa dari 151 desa yang ada di Kabupaten Kampar sudah memiliki Pamsimas.

Hal itu diungkapkan Bupati Kampar Azis Zaenal saat buka pelatihan KP-SPAMS Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas) III Kabupaten Kampar tahun anggaran 2018. Acara ini digelarnya di Taman Rekreasi Stanum Bangkinang Kota, Kamis (18/10/2018).

Pada pembukaan acara ini, Bupati Kampar menyampaikan bahwa untuk pelatihan program tersebut dibutuhkan orang yang bisa mengelola program ini. Dan juga sangat dibutuhkan orang yang memiliki sistem bagus serta mau bekeja.

"Artinya orang-orang yang paham khusunya dengan sistem sanitasi atau mengerti pembagian air bersih melalui pipa rumah ke rumah masyarakat," pinta Bupati Kampar.

Agar berjalan dengan baik, Bupati Kampar berharap pengelola program ini diperlukan orang yang benar-benar mengerti. Sehingga masyarakat betul-betul merasakan air bersih dan jernih dari dalam tanah melalui program Pamsimas (Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Sanitasi).

"Saat ini Pemerintah Pusat dari dana APBN melalui dana DAK, lebih kurang Rp 2 milyar serta APBD Kampar lebih kurang Rp 2,25 milyar akan menyalurkan bantuan untuk pembangunan Pamsimas. Untuk itu gunakanlah bantuan ini dengan baik melalui orang-orang paham dan mau bekerja, jangan sampai anggaran sudah habis sanitasi Spams tidak jalan," tegasnya.

"Untuk itu mari kita manfaatkan semua ini dengan baik pula. Karena Allah SWT telah memberikan alam yang sangat baik, khususnya air bersih, dibandingkan daerah lain," kata Bupati Kampar ini.

Sementara itu Sekretaris Dinas PU Perkim Kabupaten Kampar, Muhammad Khatim dalam laporannya menyampaikan bahwa sebanyak 151 desa dan kelurahan di Kabupaten Kampar sebanyak 148 desa telah dibuat program Pamsimas yang dibangun sampai tahun 2017.

Dimana dari jumlah tersebut tinggkat kefungsian ptogram tersebut baru sebanyak lebih kurang 184 Pamsimas yang berjalan dengan baik.

"Sebanyak 62 desa hanya sebagian yang berfungsi, serta 1 buah tidak berfungsi sama sekali. Dan melihat perjalanan tersebut kami pandang perlu adanya pelatihan bagi para kelompok kerja masyarakat khususnya dalam program Pamsimas. Hal ini perlu dijalankan oleh kelompok kerja masyarakat yang telah dilatih agar program ini dapat dimafaatkan oleh maayarakat. Karena masyarakat dimanapun pasti membutuhkan yang namanya air bersih," ujarnya.

Sementara pelatihan ini dilaksanakan sebanyak lima angkatan, dimana angkatan pertama sebanyak 148 orang dimulai dari tanggal 16 sampai dengan 20 Oktober. Angkatan kedua dimulai pada tanggal 23 - 26 Oktober berjumlah 48 orang, angkatan ketiga dimulai pada 30 Oktober sampai 2 November sebanyak 14 orang, angkatan keempat dimulai 6 - 8 sebanyak 140 orang serta angkatan 5 - 12 Nov sebanyak 155 orang dari perwakilan pemeritah desa dan pemerintah kecamatan. ***