PEKANBARU - Polda Riau mengerahkan sedikitnya 3.068 personel untuk mengamankan perayaan Natal dan Tahun Baru 2017 di Provinsi Riau. Jumlah itu belum termasuk TNI, Pemerintah Daerah dan pengamanan lainnya.

Mereka tergabung dalam Operasi Lilin Siak 2016, yang berlangsung hingga 1 Januari 2017 mendatang. Operasi Lilin ini dimulai pada 23 Desember 2016, dengan diawali gelar pasukan, Kamis (22/12/2016) pagi tadi, di halaman Kantor Gubernur Riau.

Kapolda Riau, Irjen Zulkarnain dalam apel gelar pasukan ini menyampaikan delapan poin arahan, yang menjadi pedoman pokok dalam setiap tindakan seluruh jajaran, selama pelaksanaan pengamanan tersebut.

Pertama, meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan diri dalam melaksanakan tugas, merespon cepat dan tepat terhadap gangguan Kamtibmas. "Waspada dan jangan under estimate terhadap gangguan," ujarnya.

"Kedua, pelihara fisik dan mental, agar bisa memberikan pelayanan prima kepada masyarakat. Ketiga, persiapkan dengan baik peralatan, untuk mendukung kelancaran operasi. Keempat, laksanakan tugas dengan ketulusan, sikap humanis dan simpatik, hindari arogansi," kata Zulkarnain.

Arahan kelima, terkait menciptakan rasa nyaman untuk masyarakat dalam pelaksanaan penjagaan, mulai dari tempat ibadah, pemukiman penduduk (rumah), jalur lintas dan tempat lainnya.

"Keenam, lakukan tindakan pro aktif dalam mengantisipasi ancaman teror, sabotase, serta mencegah terjadinya sweeping oleh pihak yang tidak berwenang. Berikutnya laksanakan penegakkan hukum yang profesional dan proposional," imbauannya.

Poin terakhir, soal kerja sama pengamanan yang sinergis antara Polri, TNI dan instansi terkait lainnya, termasuk dengan masyarakat. Sebab Operasi Lilin Siak 2016 tidak hanya menjadi tugas utama kepolisian, melainkan semua pihak.

Selain Polda Riau dan jajaran, apel gelar pasukan ini dihadiri pula oleh Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman, para petinggi TNI di Riau, Plt Walikota Pekanbaru Edward Sanger hingga pihak keamanan di luar kepolisian. ***