PEKANBARU - Jalan Gajah Mada, Kota Pekanbaru, Provinsi Riau, Senin (19/12/2016) pagi tadi, berubah jadi arena 'peperangan' antara prajurit TNI AD yang dipimpin Panglima Besar Jenderal Sudirman melawan negara penjajah.

Peperangan ini bukanlah yang sebenarnya, melainkan hanya gambaran betapa kuat dan tangguhnya prajurit Infanteri TNI-AD, yang saat itu sedang mempertahankan Negara Indonesia dari agresi militer.

Panglima Besar Jenderal Sudirman bertempur dengan taktik gerilya, dan sukses memukul mundur titik kekuatan musuh, dilanjutkan dengan membentuk serta menyebar kantong-kantong kekuatan baru TNI.

Seperti yang diketahui, Satuan Infanteri TNI AD merupakan Korps terbesar Angkatan Darat (AD), dan selalu terlibat serangkaian peristiwa penting. Dalam usianya yang kini menginjak 68 tahun, Infanteri diharapkan dapat mengembalikan semangat juang bersama rakyat Indonesia.

"Bersama rakyat, Infanteri TNI AD jangan pernah berhenti mempersembahkan dedikasi tertinggi untuk Bangsa Indonesia. Semangat juang harus selalu ada," kata Komandan Korem 031 Wirabima, Brigjen Nurendi, dalam amanatnya selaku pembina upacara.

HUT Infanteri TNI AD ke-68 kali ini digelar di Jalan Gajah Mada. Ratusan prajurit berbaris berjejer dengan seragam loreng kebanggaannya. Selain pasukan handal ini, upacara tersebut juga dihadiri personil Polri hingga pelajar.

Hadir pula Danrem Kepri, Brigjen Fachri, Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman, pejabat utama Polda Riau, Komandan Lanud Roesmin Nurjadin dan Plt Walikota Pekanbaru. Baca Juga: HUT Infanteri ke-68, Jalan Gajah Mada Pekanbaru Jadi Panggung Peperangan Panglima Besar Jenderal Sudirman

HUT kali ini juga dimeriahkan dengan atraksi Marching Band dari anak-anak sekolah di Pekanbaru serta prajurit TNI. Lalu dipertontonkan pula drama kolosal perjuangan TNI dan rakyat melawan penjajah.

Meriahnya HUT Infanteri di Pekanbaru ini diabadikan GoRiau.com melalui Drone dari udara. ***