BAGANSIAPIAPI - Bercocok tanam tanpa membakar merupakan salah satu target perusahaan PT Minamas Plantation. Dengan berbagi pengalaman tentang best practices dalam sustainable agriculture management, setidaknya dapat memperbaiki kehidupan masyarakat di sekitar kebun untuk merumuskan pendekatan dalam jangka panjang.

Menurut keterangan Head Plantation Operation PT Minamas Plantation, Huzlina Hazmi menyebutkan, pihak perusahaan sangat concern dengan peraturan pemerintah untuk tidak membakar lahan dan mencegah terjadinya kebakaran lahan.

''It's our duty to protect forest fire radius 5 Km,'' kata Huzlina kepada awak media yang juga dihadiri jurnalis dari Malaysia dan Singapura, Kamis (8/12/2016).

Dirinya percaya, pemerintah Indonesia sangat fokus dalam mencegah kebakaran dan perkebunan dan sebagai mewakili perusahaan, dirinya mengharapkan tidak ada lagi kebakaran pada masa mendatang. Dengan didukung camat, perusahaan akan mematuhi opening area, terutama di lingkungan operasional perusahaan.

Di tempat yang sama, Kadis Kehutanan, Rahmatul Zamri meminta kepada PT Minamas untuk lebih menggalakkan CSR untuk kegiatan membantu program pencegahan kebakaran. Pemerintah, katanya, sedang menggalakan usaha selain perkebunan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat seperti ternak lebah madu dan buah keladi. Bahkan, para petani sudah mulai merambah usaha penanaman pokok aren yang sebagai pengganti gula pasir yang sekarang menjadi komoditas ekspor ke Tiongkok dan Eropa.

Sementera itu, tim ahli penelitian Unri, Basri mengungkapkan, negara kita banyak bahan organik. Untuk itu, bahan tersebut jangan dibakar tapi sebaiknya dijadikan kompos ataupun handy craft. Mengenai penyebab kebakaran, Basri menyebutkan, titik api melalui satelit NOAA biasanya ditemukan pada areal perkebunan. Namun setelah dicek kelapangan, kenyataannya sumber api berasal dari kebun masyarakat yang merupakan bekas lahan konservasi perusahaan.

''Petani menganggap, membuka lahan dengan cara membakar dapat menghemat Rp4 Juta perhektar. Padahal, ada cara yang lebih bagus dengan memanfaatkan sumber daya alam membuka lahan dengan cara tidak membakar,'' ujarnya.

Humas Polres Rohil, AKP Ali Suhud mengatakan, anggaran untuk mengatasi kebakaran lahan di kepolisian tidak ada. Jika terjadi kebakaran, pihak kepolisian dan seluruh instansi terkait terpaksa turun dengan dana masing masing. Dia menyebutkan, selain PT. Minamas, dia meminta agar perusahaan perkebunan yang lainnya membuat kegiatan serupa tentang implementasi program kebakaran berbasis desa mandiri cegah api.

PT Minamas adalah perusahaan yang bergerak dalam perkebunan kelapa sawit. Bekerjasama dengan Universitas Riau, Universtiras Lambung Mangkurat (ULM) dan Pemkab Rohil dan sekitar desa desa sekitar anak usaha di Kabupaten Kota Baru Kalimantan Selatan tentang pentingnya membuka lahan dengan cara tidak membakar. ***