PEKANBARU - Ketua Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Riau, Abdul Wahid mengatakan, perekonomian syariah harus terus disosialisasikan kepada masyarakat, khususnya daerah pedesaan. Di mana selama ini masyarakat belum terbiasa mengenal ekonomi berbasis syariah tersebut.

Hal itu diungkapkan saat membuka kegiatan Seminar Sejahtera Bersama Asuransi Syariah, Kamis (20/10/2016), di aula Fakultas Agama Islam Universitas Islam Riau (UIR), Marpoyan.

"Dulu ingin bertransaksi kita tidak mengenal ekonomi syariah. Sampai sekarang juga tidak terealisasi. Masyarakat lebih senang untuk menggunakan transaksi konvensional. Padahal transaksi Syariah adalah sistem pengembangan sesuai dengan syariat agama," ujarnya.

Menurut Abdul Wahid, selama ini di desa lebih banyak tengkulak. Alangkah baiknya, ekonomi syariah diperkenalkan melalui sosialisasi yang terus dilakukan. "Saya berharap di Perguruan Tinggi juga bisa mempergunakan transaksi syariah," sampainya.

Baca Juga: Wahid Didukung Calon Bupati Inhil

Dikatakan, di luar negeri sistem syariah ini sekarang berkembang pesat. Karena jelas lajur haram dan halal. Syariah juga sistem yang adil dan tidak menimbulkan riba.

"Lembaga syariah di desa tidak berkembang pesat, karena tidak adanya perekeonomian tingkat desa. Padahal dana desa bisa digunakan secara syariah. Transaksinya secara syariah," ungkap anggota DPRD Riau ini.

Dari pengamatan Abdul Wahid, pangsa pasar ekonomi syariah sangat luar biasa dengan kondisi masyarakat Indonesia yang mayoritas adalah Muslim. Semua jelas saling menguntungkan dan bertransaksi secara halal berlandaskan ekonomi syariah Islam.***