KUALALUMPUR - Rektor Universitas Riau diwakili Wakil Rektor IV Prof Dr Mashadi MSi, Sabtu (5/11) diundang khusus mengikuti prosesi Majelis Konvokesyen (Wisuda) ke-32 Universiti Islam Internasional Malaysia. Prof Mashadi duduk di panggung Senat Guru Besar bersama Sultan Pahang Haji Ahmad Shah Al-Mustain Billah Ibni Al-Marhum Sultan Abu Bakar Riayatuddin Al-Muadzam Shah.

Prof Mashadi dan lima Rektor tamu dari lima negara lainnya, memasuki ruang wisuda bersama Suktan dan iring-iringan prosesi lainnya pada pukul 09.00 waktu setempat. Disambut hampir 5.750 wisudawan-wisudawati dari 51 negara. Mereka terdiri dari 980 doktor, 751 magister dan 4012 sarjana dari berbagai disiplin ilmu.

Presiden UIA Rais Yatim dalam sambutannya mengungkapkan berbagai prestasi ilmiah dan riset UIA sebagai universitas berkelas dunia. Dia mengatakan bahwa keunggulan UIA sebagai pusat penelitian, kajian dan pengembangan halal terkemuka, akan terus ditingkatkan sampai mencapai kelas dunia. Karena itu dalam rangkaian wisuda kali ini dilakukan penandatanganan MoU tentang riset industri makanan halal dan manajemen halal serta ekonomi syariah dengan lima universitas dari lima negara di Asia Tenggara. Termasuk dengan Rektor Universitas Riau.

BACA JUGA:

. Di Depan 200 Mahasiswa Sosiologi Unri, Mursini Bicara Sukses

. Unri Teliti Ikan Bakut Pelalawan karena Bisa Dijadikan Obat Vitalitas Pria di Singapura

. Kuliah Umum Konsul AS Juha P Salin di Unri: Anak Muda Jangan Cepat Menyerah

. Enam Dosen Unri Tampil di Semnas Sosek Perikanan di Jakarta

UIA akan membantu membangun pusat kajian halal dan ekonomi syariah di Universitas Riau melalui pelatihan, riset bersama, pengembangan manajemen dan sebagainya.

Wakil Rektor IV Universitas Riau Prof Mashadi menyambut gembira kerjasama ini. Dia bertekad akan mengapresiasi tawaran UIA ini dengan menyiapkan segala sesuatunya. "Kalau SDM tentang kajian halal, Universitas Riau tidak ketinggalan, Tinggal membentuk manajemen yang handal saja. Kajian tentang industri halal saya rasa sangat menantang untuk dikembangkan di Riau. Kita ingin menjadi pusat kajian industri halal ini di tingkat Sumatera," katanya. (rls)