DURI - Belasan miliar rupiah duit rakyat yang digunakan untuk pembangunan pompa intake, rumah pompa dan rumah jaga di Jembatan II, Sungai Jurong, Desa Petani, Kecamatan Mandau, Kabupaten Bengkalis, Riau, tahun 2015 lalu, kondisinya cukup memprihatinkan. Padahal bangunan serta sarana lainnya belum satupun yang difungsikan.

Baca Juga: 50 Persen Desa di Bengkalis Belum Dapat Akses Air Bersih

Dan anehnya lagi, KPA (Kuasa Pengguna Anggaran) diduga sudah membayarkan 100 persen kepada PT Kartika Ekayasa sebagai pemenang proyek yang bangunan rusak parah tersebut. Sementara investasi sistem penyedia air bersih (Intake) Kota Duri ini rusak dititik tertentu, terutama didasar bangunan hingga membuat bangunan menjadi miring.

Anggota DPRD Kabupaten Bengkalis, Rianto kepada sejumlah wartawan sangat menyayangkan kondisi tersebut. Bahkan saat turun langsung kelapangan, banyak sekali temuan buruk pada proyek di Jembatan II Jurong Desa Petani itu.

Baca Juga: Pembangunan Instalasi Pengolahan Air Bersih Bengkalis

"Diduga KPA sudah membayarkan 100 persen pekerjaan rekanan ini. Kenyataannya dilapangan, kondisi bangunan jauh dari kondisi layak digunakan, karena sudah rusak. Pembangunannya sangat parah dan juga tidak layak diterima Pemkab Bengkalis," kata Rianto kepada GoRiau.com (GoNews Grup).

Sekedar diketahui, proyek Pompa Intake, rumah pompa dan rumah jaga pengerjaannya rampung setahun lalu. Kabarnya proyek pernah diuji coba setelah pengerjaan proyek rampung.

Tapi, sejak uji coba hingga kini bangunan belum difungsikan, akibatnya bangunan yang telah menghabiskan duit negara belasan miliaran rupiah sia sia dan terkesan mubazir.*** #BENGKALIS