PEKANBARU - Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Pekanbaru mengaku kesulitan menerapkan sistem pembayaran parkir elektronik. Pasalnya, perubahan kearah sistem ini masih membutuhkan pembinaan sumber daya manusia (SDM), yaitu juru parkirnya.

"Di lapangan ternyata beberapa juru parkir atau jukir masih gagap teknologi (gaptek). Kemudian, mereka juga ada yang belum terbiasa, yang tadinya mereka pegang uang cas banyak, dengan uang elektronik ini, uangnya tidak kelihatan," ujar Kepala Dishub Pekanbaru, Yuliarso, Senin (18/10/2021).

Ia menjelaskan, saat ini pihaknya bersama mitra, yaitu PT Yabisa Sukses Mandiri (YBS) masih melakukan pembenahan terkait hal tersebut.

"Kita sudah minta mitra untuk menyiapkan alatnya untuk 500 titik. Ini berproses ya," jelasnya.

"(Jukir, red) tentu kita berhentikan, apabila dalam batas waktu yang ditentukan mitra, belum juga bisa menyesuaikan diri. Jadi bisa dipindahkan ke tempat yang potensi uangnya kecil sampai diberhentikan, karena mereka ini sudah kita beri upah yang layak," lanjutnya.

Selain itu, ia juga meminta agar warga mengingatkan jukir yang meminta bayaran parkir tentang kewajibannya. Misalnya meminta karcis apabila harus membayar tunai.

"Kita meminta bantuan juga kepada warga, agar warga juga nyinyir ya. Minta bayar elektronik saja kepada jukirnya, karena alatnya ada, atau minta karcisnya Kalai bayar tunai," pungkasnya. ***