PEKANBARU - Nama Ketua DPRD Riau, Indra Gunawan Eet cukup fenomenal belakangan karena karir politiknya yang cukup mentereng di usianya yang masih muda.

Dibalik pro kontra terhadap dirinya, Politisi Golkar ini ternyata memiliki berbagai keunikan. Mulai dari gayanya yang selengean hingga hobby-nya yang agak aneh bagi seorang penyelenggara daerah seperti dirinya.

Kepada GoRiau.com, anak ke dua dari empat bersaudara ini bercerita tentang hobby nya yang lebih ke arah survival dan adventure. Seperti bela diri, motocross, sepakbola, badminton, Tarung Drajat, main alat musik, berburu hingga memancing.

"Semua olahraga saya suka, kecuali tenis dan golf," kata pria yang kerap disapa Engah Eet ini, Kamis (6/8/2020).

Di masa kecilnya, putra dari pasangan Darli Markawi dan Siti Khadijah ini termasuk budak deghil(anak nakal). Pasalnya, ia sering berkelahi secara liar. Bahkan, kenakalannya ini masih terbawa saat ia merantau ke Pulau Jawa.

Untungnya, dalam masa perantauan Engah mendapatkan wadah yang tepat untuk menampung gelora bertarungnya, yakni Tarung Drajat. Di Tarung Drajat ini, Engah menimba ilmu dan menjadikan kemampuannya untuk mengukir berbagai prestasi.

Diakui Engah, dirinya termasuk anak yang memiliki kecepatan dalam hal daya tangkap. Buktinya, ketika mendalami ilmu Tarung Drajat ia berhasil mengukir prestasi dalam waktu yang terbilang cepat. Di seni bela diri Tarung Drajat tersebut ia hanya perlu waktu sekitar empat bulan untuk berlatih.

"Empat bulan saya mulai belajar, saya bisa mengalahkan senior saya dan berhasil mengikuti seleksi kejuaraan pada waktu itu dan dapat medali emas di Kejurda Jawa Barat di usia saya yang masih 21 tahun," terang pria kelahiran 30 Agustus 1974 ini.

Tak hanya Tarung Drajat, Engah juga menggemari motorcrass dan lagi-lagi ia meraih medali emas. Begitu juga dengan karirnya di bidang olahraga badminton, dimana ia berhasil menjadi juara 1 di kejuaraan badminton se-Sumatera.

GoRiau Eet saat menggelar salah satu
Eet saat menggelar salah satu turnamen badminton.

Untuk hobby berburu dan memancing, Engah sudah mendatangi berbagai tempat untuk mendapatkan pengalaman baru, bahkan ia betah berhari-hari di laut hanya untuk memenuhi nafsu berpetualangnya ini.

"Saya malah pernah ke Jepang, Madagaskar dan Maladewa untuk memancing dan mendapatkan pengalaman baru. Saya juga pernah berburu rusa pada siang hari di New Zealand," tuturnya.

Di bidang musik, Engah mengaku ia suka memadukan berbagai jenis aliran musik seperti rock, hardrock, speed, pop dan melayu. Bahkan ia juga memiliki album bertajuk parlemen dengan lagu andalan bingal.

"Saya tak punya aliran, tapi saya memadukan beberapa genre dan menjadi karakter musik saya. Saya mencintai musik dari kecil, dan musik sudah mendarahdaging sejak masih dalam kandungan. Saya belajarnya otodidak saja," pungkasnya.

Dalam satu hari, Engah meluangkan waktu untuk berolahraga dan memainkan musik. Satu jam dalam sehari ia habiskan untuk memainkan gitar kesayangannya serta dua jam untuk berolahraga agar menjaga badan tetap bugar.

GoRiau Eet saat mengunjungi salah sat
Eet saat mengunjungi salah satu toko alat musik.

"Saya suka bermain musik, melihat orang olahraga saya juga suka. Tapi kalau sudah suka saya akan fokus untuk bisa menguasainya. Alhamdulillah dua-duanya berhasil," ulasnya.

Lebih jauh, Engah juga terlibat aktif di bidang organisasi, dimana ia pernah menjabat sebagai Ketua Mahasiswa Pencinta Alam (Mapala), pelatih utama Tarung Drajat dikampus hingga menjadi pengurus inti dalam Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Pakuan Bogor. Pun begitu, sebagai Wakil Rakyat, Engah masih bisa membagi waktu dengan tanggungawab pengabdian kepada masyarakat.

Karena hobi-hobi tadi menurutnya hanya untuk menjaga ritme dan mengisi waktu luang saja. Ia menegaskan ketika telah menjalani suatu hal, yang harus dilakukan adalah melakukan yang terbaik.

"Fokus utama saya tentu politik, ketika suatu hal kita jalani, kita harus melakukan yang terbaik. Selagi untuk menjaga ritme dan substansi yang diinginkan insyaallah bisa kita jaga. Politik adalah pengabdian," ulasnya.

Berkiprah hampir 20 tahun di dunia politik Bengkalis, membuat Engah ingin kembali ke tanah kelahirannya. Pengalaman menjadi legislator di Bengkalis membuat Engah memahami apa yang harus dilakukannya untuk memajukan Bengkalis.

Kendati demikian, ia ingin kembali ke Bengkalis sebagai menjadi eksekutor, jadi tidak hanya sebagai legislator seperti sebelumnya.

Ia bahkan siap meninggalkan jabatannya sebagai ketua DPRD Provinsi Riau untuk maju dalam pilkada Bengkalis sebagai Calon Bupati.

"Kembali ke Bengkalis, saya ingin membangun negeri, saya sedih melihat kondisi masyarakat. Masih ada kampung yang tinggal, ada program kerakyatan tak jalan, Rumah Layak Huni (RLH) tak tepat sasaran, insfrastruktur dasar tak berjalan, perkebunan pertanian perikanan terputus, dan jalan banyak yang masih tanah. Saya terpanggil dan ingin mengabdi ke masyarakat," jelasnya.

GoRiau Eet saat melakukan agenda rese
Eet saat melakukan agenda reses di Daerah Pemilihannya.

"DPRD itu hanya lembaga yang tugasnya legislasi, mengawasi dan budgeting. Kalau eksekutif kan langsung, saya ingin mengabdikan diri saya membangun negeri melalui jalur eksekutif. Hal ini juga tidak terlepas dari permintaan masyarakat," tegasnya.

Engah merupakan pendatang baru alias newcomerdi DPRD Riau. Ia pernah menjadi wakil rakyat di Kabupaten Negeri Junjungan pada periode 2004-2009, 2009-2014 dan 2014-2019, dari partai Golongan Karya (Golkar).

GoRiau Eet saat mengikuti rapat bersa
Eet saat mengikuti rapat bersama Pemprov Riau di Ruang Medium DPRD Riau.

Dari background pendidikan, Engah sudah menempuh pendidikan dasar dan menengah di Kabupaten Bengkalis, kemudian berlanjut di Sekolah Teknik Mesin (STM) Muhammadiyah Pekanbaru.

Selanjutnya ia merantau ke Jawa dan mengambil Jurusan Teknik Sipil di Universitas Pakuan Bogor. Pria satu anak ini mengambil dua gelar master sekaligus di bidang hukum dan Interior, serta menamatkan pendidikan doktoral filsafat di Selangor University, Malaysia. ***