PEKANBARU - Satpol PP Pekanbaru mengakui sulit untuk menangani keberadaan anak punk dengan memberikan efek jera ataupun peringatan tegas. Pasalnya, anak punk tersebut sebagian besar tidak berasal dari Kota Pekanbaru dan cenderung berpindah - pindah lokasi.

"Sebenarnya untuk efek jera itu bagaimana ya, mereka itu sepertinya berpindah - pindah terus, seperti ke Jambi, Pelalawan dan sebagainya. Kalau orang Pekanbaru ya gampang, tetapi ini orangnya ganti - ganti, mereka dari daerah - daerah lain," ujar Kasatpol PP Pekanbaru Agus Pramono, Kamis, (14/3/2019).

Agus Pramono kemudian menunjukkan enam anak punk yang baru saja terangkut razia yang dilakukan Satpol PP Pekanbaru. Keenam anak punk tersebut berasal dari berbagai daerah seperti Aceh, Jambi, Medan dan Bukit Tinggi.

"Hari ini kita sebenarnya razia semua terkait Pilpres, spanduk - spanduk dan sebagainya. Nah mereka ini sering terlihat dan menjadi aduan masyarakat sering mangkal di Kelurahan Tobek Godang, Kecamatan Tampan, kita angkut juga," jelasnya.

Sementara ini, Agus menjelaskan pihaknya melakukan Berita Acara Pemeriksaan (BAP), dan akan berkoordinasi dengan Dinas Sosial Pekanbaru untuk membina anak - anak punk yang berhasil diamankan.

"Kita BAP mereka, kemudian nanti kita lakukan pembinaan, dan nanti kita akan koordinasikan dengan Dinsos. Kita berharap mereka bisa dibina oleh Dinsos, agar dapat melakukan pekerjaan yang lebih bermanfaat," terangnya. ***