PEKANBARU - Setelah resmi memimpin Riau lima tahun ke depan, Syamsuar menyampaikan pidato perdananya di dalam rapat paripurna bersama anggota dewan, pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan tamu undangan di gedung DPRD Riau, Senin (11/3/2019).

Dalam kata sambutannya, pimpinan sidang yang merupakan Ketua DPRD Provinsi Riau, Septina Primawati mengucapkan selamat kepada Syamsuar. Ia pun berharap adanya sinergitas antara pemerintah dan dewan.

"Kami atas nama pimpinan mengucapkan selamat bertugas. Semoga saudara bisa amanah dan bekerjasama dengan DPRD Provinsi Riau untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat," kata Septina di ruang sidang paripurna.

Sementara itu, dalam pidato perdananya, Syamsuar mengucapkan terimakasih atas kepercayaan masyarakat Bumi Lancang Kuning. Mantan bupati Siak dua periode ini pun menyoroti permasalahan pembangunan yang menurutnya belum merata.

Menurutnya, kualitas infrastruktur dasar yang masih rendah ialah jalan dan jembatan. Pada tahun 2017, panjang jalan provinsi 2.799 km, dengan kondisi rusak sedang sampai rusak berat mencapai 55,18%, jenis konstruksi pengerasan jalan sub standar (kerikil, tanah atau belum tembus) sebesar 34,58%. Indeks aksesibiltas rata-rata tingkat provinsi 0,49 dengan kategori rendah.

"Indeks aksesibiltas rata-rata per kabupaten/kota sangat rendah, kecuali di Kota Pekanbaru yang tinggi dan Dumai kategori sedang. Hal ini belum sesuai dengan parameter kinerja Standar Pelayanan Minimum (SPM) untuk indeks aksesibiltas provinsi Riau. Oleh karena itu perlu penambahan panjang jalan sesuai dengan kebutuhan," paparnya.

Karena itu, pada periode ini pihaknya akan tetap melanjutkan dan meningkatkan program-program pembangunan pro masyarakat yang telah dirintis oleh pendahulu.

"Saya bersama Wakil Gubernur Riau, Edy Natar Nasution akan terus melakukan pembenahan dan penyelesaiaan," ujar Syamsuar.

Selain pembangunan, ia juga menyoroti masalah kesenjangan kualitas Sumber Daya Manusia antar kabupaten/kota di Provinsi Riau yang diukur dari capaian indeks pembangunan manusia (IPM) kabupaten/kota.

"Terdapat 7 kabupaten/kota yang IPMnya berada dibawah rata-rata Provinsi (71,79) yaitu Kabupaten Pelalawan, Kuantan Singingi, Indragiri Hulu, Rokan Hulu, Rokan Hilir, Indragiri Hilir dan Kabupaten Kepulauan Meranti," imbuhnya.

Rendahnya angka tersebut disebabkan oleh capaian komponen pembentuk IPM, seperti Angka Harapan Hidup, dimana kabupaten/Kotkota berada dibawah rata-rata provinsi (70,79 tahun) dan rata-rata lama sekolah terdapat 7 Kabupaten/Kota berada dibawah rata-rata provinsi (8,76 tahun), Harapan

"Lama sekolah di 8 Kabupaten/Kota dibawah rata-rata provinsi (13,03 tahun) dan pengeluaran perkapita terdapat 6 Kabupaten/Kota di bawah capaian rata-rata provinsi (Rp 10.677.000)," paparnya.

Setelah memaparkan visi, misi dan strateginya, Syamsuar pun meminta doa serta dukungan masyarakat Riau.

"Untuk mewujudkan semua visi misi ini perlu dukungan dan doa dari semua pihak. Sehingga apa yang kita rencanakan dan pembangunan daerah Riau nantinya bisa tercapai," pungkasnya. ***