PEKANBARU - Anggota DPRD Riau Dapil Pekanbaru, Parisman Ihwan menggelar reses di RW 4, Kelurahan Lembah Sari yang merupakan basis dari sahabatnya, Almarhum Noviwaldy Jusman.

Ketua RW 4, Zulaimansyah mengaku dirinya sama sekali tidak mengenal sosok Parisman Ihwan, karena selama ini warganya komitmen untuk berpayung pada Noviwaldy Jusman atau yang biasa disapa Dedet.

"Karena Almarhum sudah tidak ada, kita Ketua RW dan LPM Lembah Sari berbincang dan akhirnya kita mencoba menghubungi Pak Parisman ini, dan beliau mengundang kita ke rumahnya di Harapan Raya," kata Zul, Kamis (24/12/2020).

Tepatnya tanggal 13 Desember silam, Zul bersama perwakilan warga setempat memenuhi undangan Parisman untuk sekedar mengopi di rumahnya. Beberapa jam setelah berdiskusi ternyata ada kecocokan antara Parisman dan perwakilan warga. 

"Beliau bercerita tentang Jalan Sembilang yang akan dilebarkan seperti Jalan Jenderal Sudirman, ini nyambung dengan aspirasi kami. Semoga pertemuan kita hari ini, kita bisa lebih mengenal dan akrab lagi dengan beliau," harap Zul. 

Sementara itu, Ketua LPM Lembah Sari, Syahrial mengakui bahwa Lembah Sari, tepatnya RW 4 tidak ada satupun yang menjadi pemilih Parisman, karena warga setempat sangat komitmen dengan Noviwaldy. 

"Pak Parisman ini kesini mau mencari kawan, dan kita sangat berharap dengan kedatangannya kesini, Lembah Sari bisa lebih maju pembangunannya," tambahnya.

Sementara itu, Parisman yang biasa disapa Iwan Fatah ini memperkenalkan dirinya kepada masyarakat, terutama tentang dirinya yang lahir dan besar di Jalan Cik Ditiro serta dirinya yang dikenal sebagai orang yang bersahabat dan memiliki banyak sahabat di Pekanbaru, tak terkecuali Rumbai. 

Noviwaldy, jelas Politisi Golkar ini, adalah sahabatnya sejak masih kecil, hingga Noviwaldy bisa menjadi DPRD Kota Pekanbaru satu periode dan kemudian berlanjut menjadi Anggota DPRD Riau tiga periode. 

“Saya terus berhubungan baik sama almarhum, 2016 saya masuk Golkar dan dia tetap di Demokrat. Saya dulu sempat diingatkan tentang resiko Nyaleg, dia bilang nanti 'menyipak kaleng' tapi itu saya anggap sebagai bentuk kepedulian seorang sahabat," ujarnya. 

Bahkan selama masa kampanye di Pileg 2019, dia terus berkomunikasi dengan Noviwaldy, terutama tentang daerah basis Noviwaldy yang tidak boleh dimasuki Iwan, salah satunya Lembah Sari. 

"Dedet (Noviwaldy) bilang Rumbai basis dia, makanya saya hanya fokus di wilayah perkotaan dan Tampan. Alhamdulillah kami sama-sama duduk di DPRD Riau," terangnya. 

Setelah Noviwaldy meninggal dunia beberapa bulan yang lalu, banyak konstituen Noviwaldy yang mengubungi Iwan. Namun, semuanya dia ajak ke rumah untuk bersilaturahmi karena dia mau semua orang tahu kediamannya.

"Saya bukan tipe orang yang menyerang basis kawan, tapi InsyaAllah saya akan melanjutkan perjuangan Almarhum untuk masyarakat konstituennya. Dedet orang baik, mari kita kirim Al-Fatihah untuk almarhum," tuturnya. 

Setelah itu, Iwan melanjutkan resesnya dengan melakukan tanggungjawab terkait pembangunan-pembangunan yang ada di Lembah Sari, mengingat dia saat ini berstatus sebagai Ketua Komisi IV DPRD Riau membidangi infrastruktur.

"Permasalahan terbesar Pekanbaru ini adalah banjir, ternyata Pekanbaru ini tidak punya master plan banjir, dengan doa dan dukungan kita bersama, saya yakin Pekanbaru bisa keluar dari ancaman banjir yang terus dikeluhkan masyarakat. Dan Pekanbaru, bisa kembali jadi Kota Bertuah, bukan Kota Berkuah," tutupnya.***