JAKARTA - Aksi Bela Islam 3 Tinggal hitung hari. Beberapa kontak person elemen gerakan bertanya bagaimanakah design aksi itu nanti. Apakah akan berakhir dengan parade bendera dan damai, atau berakhir sebaliknya, terjadi chaos bahkan puncaknya terjadi perubahan politik dan pergantian kekuasaan?

Beredar undangan undangan Konsolidasi sana sini, yang punya varian tuntutan bermacam macam. Bahkan Kapolri telah lebih dulu menuduh adanya upaya makar.

Baca Juga: Ini Penjelasan Habib Riziq, Kenapa Aksi di HI bukan di Istiqlal?

Yang jelas semua kemungkinan bisa terjadi seperti yang disampaikan Bang Joko Edhi  dalam pesan berantainya. Untuk itu Pengurus Pusat Gerakan Pemuda Islam Indonesia (PP-GPII) mengatakan, Ummat Islam harus satu komando.

"Satu pimpinan, satu suara, jangan terbelah-belah," ujar Ketua PP-GPII, Karman BM kepada GoNews.co, Selasa (28/11/2016) pagi.

Mengingat simpan siur itu, maka PP- GPII mengingatkan beberapa hal :

1. Kalimat  bijak dari Umar Bin Khattab,  "Islam Tidak ada tanpa jamaah, jamaah Tidak ada jamaah tanpa kepemimpinan, Tidak ada kepemimpinan tanpa ketaatan, Dan Tidak ketaatan tanpa adanya baiat"

Kalimat bijak dari Ali Bin Khattab. "Kebaikan tanpa manajemen yang rapi, akan kalah oleh Kebathilan yang dikelola Dengan baik"

2. Kami ingatkan pada ummat Islam, untuk selalu Ikuti komando dan arahan Habib Rizieq, berbait padanya, dalam aksi ini, beliaulah pemimpin kita semua. Karena ini hal yang sangat penting dan untuk menghindari upaya pecah belah.

3. Kami, Gerakan Pemuda Islam Indonesia (GPII) seperti aksi Bela Islam sebelumnya, menyiapkan markas besar kami Di Jalan Menteng Raya 58 Jakarta pusat sebagai Tempat transit untuk beristirahat, yang terletak hanya 250 meter dari epicentrum aksi.

4. Aksi ini adalah dalam rangka membela agama, negara dan meminta aparat hukum segera tangkap Ahok serta Memberikan tazkirah, peringatan pada penguasa dan penegak hukum untuk berlaku adil.

Tidak membabi buta bela Ahok dengan tuduhan makar, anti kbhinekaan, anti NKRI dan anti Pancasila Pada umat Islam. Sesungguhnya yang anti Kbhinekaan dan intoleran adalah Ahok  sendiri yang secara serampangan menafsir surah Al Maidah 51 dan menghina ulama

Kami tegaskan sekali lagi berdirinya Republik ini atas peran besar Kiai, ulama, santri dan umat Islam serta NKRI bagi kami adalah harga mati.

5. Dan Semoga Allah selalu anugrahi Hidayah dan 'Inayah Nya bagi bangsa ini dan para mujahiddin pembela Al Qura'an di beri kemenangan oleh Allah SWT. ***