PEKANBARU - Jembatan Parit 16 Desa Pulau Kecil, Kecamatan Reteh, Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), Riau, mendapat sorotan dari berbagai pihak. Sebab jembatan yang berada di kecamatan paling selatan dan berbatasan dengan Riau - Jambi ini menjadi perbincangan publik karena kontruksinya terbuat dari kayu dan terendam air saat air pasang naik.

Akibatnya, jembatan menjadi licin, sehingga banyak warga yang tergelincir dan terjatuh ke sungai. Seperti yang baru-baru ini terjadi satu unit mobil pick up L300 yang membawa ratusan ekor ayam tergelincir dan masuk ke dalam sungai. Akibatnya ayam yang dibawa ada didalam mobil tersebut berserakan di sungai dan tidak bisa diselamatkan.

Menanggapi keluhan masyarakat tersebut, ‎Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Provinsi Riau turun tangan membantu perbaikan jembatan di Parit 16 Desa Pulau Kecil, Kecamatan Reteh Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil).

Meski jembatan tersebut berada di bawah kewenangan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Inhlil, ‎namun Pemprov Riau akan turut membantu perbaikan jembatan yang sudah memakan korban tersebut.

"Iya, jembatan itu kan kewenangan kabupaten, tapi provinsi tetap akan membantu, kita bantu meterial untuk perbaikan jembatan itu," kata Kepala Dinas PUPR Riau, Taufik OH, Rabu (27/10/2021).

Kondisi jembatan Parit 16 Desa Parit Kecil, Kecamatan Reteh, sudah lama dikeluhkan masyarakat setempat. Kondisi jembatan yang memprihatinkan dan jauh dari standart keselamatan telah banyak memakan korban masyarakat yang melintasinya.

Terlebih saat banjir pasang, aktifitas masyarakat terganggu setelah jembatan di Parit 16 Desa Pulau Kecil terendam banjir pasang dalam.

Anggota Komisi III DPRD Inhil, Edy Sindrang mengatakan, kondisi jembatan itu memang sudah lama memprihatinkan.

"Jembatan itu sudah lama rusak. Selama ini APBD kita kecil, sedangkan perbaikan itu butuh anggaran besar," kata Edy.

Edy juga meminta DPRD Riau dan DPR RI agar ikut memperhatikan rakyat di sana. Sebab, anggaran Pemkab Inhil dinilai tak mencukupi untuk membuat jembatan baru di lokasi.

"Jika pembangunan dilakukan bersama-sama. Marilah kita bersama-sama membangun Indragiri Hilir," tegasnya.

Meski demikian, Edy meminta agar Bupati Indragiri Hilir HM Wardan agar memprioritaskan pembangunan jembatan di Reteh itu. Bahkan, di desa lain juga membutuhkan perhatian.

"Ada banyak jembatan rusak di daerah tersebut dan tak sesuai standar. Banyak laporan warga ke saya. Walaupun seperti itu ya pemerintah juga harus punya perhatian. Kalau kita lihat, jembatan itu belum standar," ucapnya.

Edy mengaku sudah mengusulkan pembangunan jembatan sebagai infrastruktur ke Pemkab Inhil. Namun, usulan itu tak bisa terealisasi karena keterbatasan anggaran.

"Sudah kami minta Pemkab prioritaskan ini. Tapi sekarang tidak bisa diperbaiki karena APBD sudah berjalan. Kemarin ada pembahasan APBD Perubahan, tapi tidak bisa kita masukkan karena singkat. Insyallah diprioritaskan pada 2022," jelas Edy. ***