SELATPANJANG - Pembangunan Jembatan Selat Rengit (JSR) akan dilanjutkan kembali di tahun 2020 atau tahun depan. Kali ini pembangunannya menggunakan sistem single year.

Sejak terhenti pada tahun 2014 silam, pembangunan JSR direncanakan berlanjut pada tahun 2016 lalu, namun batal, baru kemudian kelanjutan pembangunan kembali direncanakan pada tahun 2020 mendatang.

"Tahun depan pembangunan JSR akan kita lanjutkan kembali. Tidak dengan Multi Years tapi dengan Single Years. Dimana untuk sisi Desa Mekong dibangun menggunakan APBD kita dan Provinsi disisi Semukut nya," kata Irwan, Jumat (15/3/2019).

Dijelaskan Irwan, untuk melanjutkan pembangunan JSR kembali pemerintah daerah sedang melakukan penghitungan ulang karena setelah dilakukan Review Design terjadi peningkatan biaya.

Proyek Jembatan Selat Rengit merupakan megaproyek yang sebelumnya menelan anggaran Rp.447 miliar kini membengkak dan akan menelan biaya sebesar Rp.670 miliar.

"Kita sudah menghitung ulang. Nilainya terlalu mahal, kalau mengandalkan APBD kita itu tidak akan kuat, saya sedang mengusahakan agar pembangunan itu di Take over oleh dana APBN atau mungkin propinsi," kata Irwan.

Irwan juga menyampaikan kegagalan pembangunan yang rencananya untuk menghubungkan Pulau Tebingtinggi dengan Pulau Merbau itu menjadi pengalaman untuk tidak terulangi. Sehingga, pembangunan kedepannya bisa dilaksanakan dan dituntaskan. Dengan ini, diharapkan program merangkai pulau dan mengentas kemiskinan di Pulau Merbau bisa secepatnya tuntas.

"Jembatan itu harus siap, selain itu bisa dijadikan icon Meranti, juga untuk mengentaskan kemiskinan. Karena kantong kemiskinan paling tinggi di Pulau Merbau," ungkapnya.***