SIAK - Ketua Asosiasi Aren Provinsi Riau Warsito menyebutkan, saat ini masayarakat berfikir sawit sawit terus, padahal ada tanaman yang nilai ekonominya sangat luar biasa, yang ramah lingkungan. Tanaman konservasi dan tanaman hutan yang dapat tumbuh di sekitar kita yaitu tanaman Aren.

Meskinpun masyarakat sudah mengenal tanaman ini, namun belum begitu paham, manfaat dan cara membudidayakannya. Pada akhirnya Aren tersebut tumbuh liar di biarkan begitu saja.

“Saat ini kami sedang mengembangkan tanaman aren di Kia Jaya Kijang Mati Pelalawan, di tanam diatas tanah seluas 10 hektar. Dengan jumlah 1.300 batang, yang di tanam di selah selah sawit. Saat ini baru ada 18 batang yang sudah menghasilkan," kata Warsito saat memberi materi di hadapan peserta sosialisasi di Kantor Bupati Siak, Kamis, (31/05/2018) pagi.

Ditambahkan Warsito lagi, dari 18 batang aren per 1 batang menghasilkan 10 liter nira, dimana perliter nira di jual Rp 10 ribu. Di kalikan 10 liter menjadi Rp.100 ribu hasil perbatangnya. Kalau ada 18 batang aren setiap harinya petani akan menerimah hasil Rp 1.800 ribu per hari nya.

“Ini kita olah baru dari air niranya saja, belum lagi dari buah kolang kaling, daun, tepung aren dan batangnya dapat dimanfaatkan sebagi bahan forniture. Tanaman ini dari daun hingga akar semuanya bermanfaat tidak ada yang terbuang,” pungkas Warsito.

Hal senada juga di ungkapkan oleh Dewan Pimpinan Wilayah (AAI) Asosiasi Aren Indonesia Provinsi Riau Muhamad Dun mengatakan, aren ini tanaman yang multi manfaat mulain dari daun hingga akarnya bernilai ekonomi, bahkan prospek ekonominya dapat mengalahkan kelapa sawit, tanaman aren dapat di panen setiap hari. Tentu hasilnya 10 kali lipat di banding kelapa sawit.

“Tanaman aren ini merupakan tanaman asli indonesia, yang dapat tumbuh di kondisi tanah yang tidak khusus, sehingga dapat tumbuh pada tanah-tanah liat, dan berpasir, tetapi aren tidak tahan pada tanah masam (pH tanah yang rendah). Aren dapat tumbuh pada ketinggian 0 – 1.400 meter di atas permukaan laut, pada berbagai agro ekosistim dan mempunyai daya adaptasi yang tinggi terhadap lingkungan tumbuhnya.

Sementara itu Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Siak Syafrilenti mengatakan, Apa yang terbayang oleh kita tentang tanaman aren, di Siak tanaman ini tumbuh secara liar, dan tanaman ini sangat mudah ditemui, yang tumbuh sejak zaman kerajaan dulu.

" Aren ini tanaman tua yang sejak zaman dulu sudah ada, paling batang aren yang tumbuh secara alami dimanfaatkan oleh warga buah untuk kolang kaling dan air niranya sebagai minuman,”kata Lenti.

Padahal setelah kami mendengarkan manfaat dan nilai ekonominya cukup tinggi. Harapannya melalui sosialisasi tanaman aren ini dapat dikembangkan di kabupaten Siak, sehingga menjadi sumber baru bagi kesejahteraan masyarakat Siak.

Tambahnya lagi, sebagai tujuan wisata kabupaten Siak, dengan dikembangkannya budidaya tanaman Aren ini, akan melairkan industri kreatif dan jajanan khas dari Siak yang bahanbakunya berasal dari tepung dan gula aren.***