PEKANBARU - Dalam rangka pelaksanaan Rehabilitasi Hutan dan Lahan (RHL), Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menginisiasi berbagai program berbasis Pemberdayaan Masyarakat, salah satunya adalah Kebun Bibit Desa atau KBD.

KBD adalah unit persemaian sederhana yang dibangun di Desa melalui fasilitasi UPT Ditjen PDASHL Kementerian LHK. Program KBD ini telah dimulai sejak tahun 2019. Untuk wilayah kerja BPDASHL Indragiri Rokan yang meliputi Provinsi Riau dan Sumatera Barat telah dibangun sebanyak 37 unit KBD pada tahun 2020 dengan jumlah bibit sebanyak 1.480.000 batang, termasuk salah satunya yang ada di Desa Muktisari.

Menteri LHK Siti Nurbaya menyerahkan KBD sebagai bentuk apresiasi kinerja dan kreatifitas kelompok Masyarakat di Desa Muktisari, terkhusus Kelompok Tani Hutan Sendang Berkah Aryasatya atau KTH SEBAR dalam pelaksanaan pembangunan KBD dan juga berbagai aktifitasnya di bidang lingkungan hidup dan kehutanan.

"KBD di Desa Muktisari ini diharapkan dapat berkembang menjadi unit pembibitan mandiri yang mampu mensuplai kebutuhan bibit bagi masyarakat maupun mendukung  program Rehabilitasi Hutan dan Lahan. Sebagaimana pesan Bapak Presiden, pembangunan harus sejalan dengan pemulihan lingkungan sebagaimana yang dilakukan oleh kelompok tani di sini," kata Menteri Siti di Kampar, Jumat (13/11/2020).

Menteri Siti juga menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada jajaran Pemerintah Daerah, TNI, POLRI, KTH, LSM, PKSM, Para Rimbawan-Rimbawati serta seluruh lapisan masyarakat atas komitmen dan kerjasama yang baik dalam upaya peningkatan kualitas lingkungan hidup dan kesejahteraan masyarakat.

Sebagai bentuk apresiasi kepada pihak-pihak yang telah memberikan kontribusi positif dalam pembangunan bidang lingkungan hidup dan kehutanan di Provinsi Riau, Menteri LHK juga menyerahkan bantuan berupa truk pengangkut sampah sebanyak 4 unit dan motor pengangkut sampah sebanyak 25 unit yang akan didistribusikan kepada Pemerintah Kabupaten Kampar, Pemerintah Kabupaten Indragiri Hulu, Pemerintah Kabupaten Kuantan Singingi, POLDA Riau, KOREM 031 Wira Bima, Banser NU Riau dan DAOPS Manggala Agni, serta bantuan Pengembangan Perhutanan Sosial Nasional (Bang Pesona) kepada 12 Kelompok Masyarakat. 

"Semoga bantuan ini dapat bermanfaat bagi peningkatan kualitas lingkungan hidup dan kesejahteraan masyarakat. Saya mengajak kita semua untuk senantiasa menjaga dan melestarikan lingkungan, dan tetap bersemangat membangun hutan agar lestari demi kesejahteraan masyarakat,'' kata Menteri Siti.

Sementara itu Gubernur Riau, Syamsuar mengucapkan terimakasih atas dukungan dari KLHK untuk perbaikan lingkungan sekaligus pemulihan ekonomi di masa sulit pandemi bagi masyarakat Provinsi Riau. Hal senada juga disampaikan Bupati Kampar Catur Sugeng.

KBD Muktisari memiliki 40 ribu batang bibit dengan 16 macam jenis tanaman. Bibit-bibit KBD akan didistribusikan dan ditanam di seluruh wilayah Desa Muktisari dan sekitarnya yang perlu direhabilitasi atau dihijaukan kembali.

Jenis bibit di KBD Muktisari diantaranya Petai, Matoa, Pinang, Mahoni, Cempedak, Manggis, Gaharu, Tampui, Durian, Aren, Nyamplung, dan Ketapang Kencana.

KBD Muktisari adalah unit persemaian sederhana yang dibangun di Desa Muktisari melalui fasilitasi UPT Ditjen PDASHL, BPDASHL Indragiri Rokan KLHK. Ini merupakan satu dari 37 KBD yang dilaksanakan di Provinsi Riau. KBD Muktisari dikelola oleh Kelompok Tani Hutan Sendang Berkah Aryasatya atau KTH SEBAR, yang diketuai oleh H Kijan dan memiliki anggota aktif 40 orang.

KTH Sebar menjalin mitra dengan banyak kalangan untuk melakukan kegiatan penghijauan sekaligus meningkatkan ekonomi masyarakat sekitar. Diantaranya dengan TNI, Polri, dan swasta.

Awal Oktober 2020, melalui fasilitasi Korem 031/WB dan Kodim 0313/KPR, pertama kali masuk usulan KBD ke BPDASHL Indragiri Rokan, diwakili oleh KTH SEBAR.

Selain KBD, KLHK juga memiliki program Padat karya mangrove untuk mendukung Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). KLHK telah memperluas cakupan kegiatan PKM seluas 15.000 ha di 34 provinsi.

PKM merupakan kegiatan yang benar-benar berorientasi untuk meningkatkan ekonomi masyarakat pesisir, dengan melibatkan Kelompok Tani Hutan (KTH). Penanaman mangrove tahun 2020 ini dilaksanakan oleh 863 kelompok masyarakat (Pokmas), dan melibatkan lebih dari 30 ribu orang dalam 50 hari kerja, atau bila dihitungkan dengan jumlah hari orang kerja (HOK) akan mencapai lebih dari 1,5 juta HOK.

Dalam rangka mendukung PEN sekaligus pemulihan lingkungan, BPDASHL Indragiri Rokan yang memiliki jangkauan tugas meliputi Provinsi Riau dan Sumatera Barat, tengah menjalankan beberapa program pamungkas, diantaranya yaitu Kebun Bibit Desa (KBD), Kebun Bibit Rakyat (KBR), Persemaian, Program padat karya mangrove, bangunan Konservasi Tanah Air (KTA), dan bibit produktif.

''Dari keseluruhan program ini dapat menyerap tenaga kerja dan memberi dampak ekonomi pada banyak masyarakat lainnya. Semua program ini untuk mendukung PEN dan pemulihan lingkungan di daerah,'' kata Kepala BPDASHL Indragiri Rokan KLHK, Ir. Tri Esti Indrarwati, M.Si.

Contohnya dari pelaksanaan program padat karya mangrove di Provinsi Riau yang mencapai 692 ribu ha. Lokasi kegiatan tersebar di 5 Kabupaten, yakni Kabupaten Rokan Hilir (25 ha), Kab.Siak (8 ha), Kabupaten Bengkalis (319 ha), Kab. Kepulauan Meranti (55 ha), dan Kab. Inhil (285 ha).

''Dalam program pemulihan ekonomi Nasional ini, di Riau berhasil menyasar 36 kelompok tani dengan sekitar 1.552 orang anggota. Mereka inilah masyarakat yang mendapatkan manfaat ekonomi langsung dari program padat karya mangrove,'' kata Esti. ***