SLEMANSuasana campur aduk dirasakan pelatih Borneo FC, Fabio Lopez. Ia mengaku kecewa melihat timnya kembali menelan hasil minor di Turnamen Sepakbola Piala Presiden 2019 dalam lanjutan babak penyisihan Grup D.

Pada laga perdananya, Borneo FC meyerah lima gol tanpa balas dari Persija Jakarta, 5 Maret lalu. Tiga hari kemudian, tim asal Samarinda, Kalimantan Timur itu takluk 0-2 dari PSS Sleman di Stadion Maguwoharjo, Sleman.

Kekalahan itu sekaligus menutup peluang ke babak delapan besar. Namun, ada satu hal yang membuat Fabio bisa tersenyum seusai laga.

Ya, pelatih berumur 45 tahun begitu terkesan dengan atmosfer stadion khususnya tribune sisi selatan yang dihuni suporter PSS, Brigata Curva Sud (BCS).

Ketika melihat BCS mendukung tim Super Elang Jawa, Fabio merasa seperti pulang ke rumah. Sleman sesaat berubah bak kota tanah kelahirannya di Roma, Italia.

"Saya merasa gembira sekali berada di sini. Ini seperti saya berada di rumah saya, di Italia. Luar biasa memang," kata Fabio.

Selama ini, BCS memang jadi pioner suporter ultras Indonesia yang berkiblat ke Negeri Pizza. Selain nama, sejumlah chant andalan mereka juga menggunakan bahasa Italia.

Seperti diketahui, Fabio lama berkiprah di sepak bola Eropa khususnya Italia. Dia pernah dipercaya membesut akademi AS Roma, salah satu tim besar di Liga Italia Serie A.

"Ini sangat menarik untuk kami, untuk pemain kami. Semua orang juga tahu mereka suporter bagus," ucapnya.