JAKARTA - Direktur Komunikasi dan Media Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Hashim Djojohadikusumo, mengadukan tentang temuan Daftar Pemilih Tetap (DPT) ganda kepada KPU.

"Menurut kami BPN-tim IT kami, masih ada masalah; sejumlah nama, kurang lebih 17 juta 500 ribu nama, ya itu minimal. Itu namanya dianggap ganda bisa juga dinilai invalid, dll," kata Hashim usai pertemuan dengan pimpinan KPU di kantor KPU, Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat, Senin (11/3/2019).

Kejanggalan dari angka tersebut, diungkap Hashim, sebanyak 9,8 juta ditemukan lahir pada 1 Juli. "Kemudian yang lahir di tanggal 31 Desember mencapai 5,3 juta (pemilih, red) dan di tanggal 1 Januri mencapai 2,3 juta (pemilih, red)".

Hashim yang meyambangi KPU bersama rombongan BPN yang terdiri dari Direktorat Advokasi BPN Habiburokhman, Juru Debat BPN Ahmad Riza Patria, dan perwakilan dari PAN itu menjelaskan, temuan ini sudah disampaikan kepada KPU sejak 15 Desember 2018.

"Kami hitung (sudah, red) 4x pertemuan dengan KPU RI (sejak saat itu, red)," kata Hashim sembari mengungkapkan bahwa penyampaian secara tertulis kepada KPU pun sudah ditempuh.

Hasil pertemuan BPN dengan KPU hari ini, kata Hashim, cukup positif. KPU memberi kesempatan untuk melakukan "pengecekan lapangan bersama secara random,".

"Kita akan cek beberapa hal," ujar Hashim.***