SELATPANJANG - Penyaluran Bantuan Langsung Tunai (BLT) bagi keluarga penerima manfaat (KPM) di Kabupaten Kepulauan Meranti direncanakan akan disalurkan dengan sistem gesek. Konsep ini sama dengan penyaluran Bantuan pangan non tunai (BPNT) dari Kementerian Sosial.

Hal tersebut sebagaimana disampaikan Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (P3AP2KB) Kabupaten Kepulauan Meranti, Agusyanto Bakar SSos MSi, Selasa (27/4/2021).

"Bantuan langsung tunai dari Pemkab Kepulauan Meranti ini nanti kita akan menggunakan kartu. Dan konsep ini sama dengan penyaluran BPNT yang bekerjasama dengan pihak bank," ungkapnya.

"Diperkirakan ada 40 ribu KPM yang akan menerima bantuan BLT dari produk lokal tersebut," tambahnya.

Program tersebut sesuai dengan nawacita dari 7 program startegi Bupati Kepulauan Meranti, H Muhammad Adil SH. Namun sayangnya, dikatakan Agus bahwa program tersebut baru bisa dijalankan pada Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Perubahan.

Dari kabupaten/kota se-Provinsi Riau, diungkapkan Agusyanto kalau Kabupaten Kepulauan Meranti merupakan yang pertama yang menjalankan program semacam ini.

"Program semacam ini hanya akan terlaksana di Kepulauan Meranti dan kabupaten/kota lain di Riau belum ada yang buat," terangnya.

Walaupun dalam konsep hampir sama dengan bantuan BPNT yang bekerjasama dengan pihak bank, namun yang membedakan pada bahan pokok bantuan. Pasalnya dikatakan Agus bahwa dalam bantuan tersebut akan menggunakan produk lokal.

"Sistemnya sama, kalau BPNT kan menggunakan E-warung, tapi kalau ini kita menggunakan E-kedai. Dan juga kita akan menggunakan produk lokal asli Kepulauan Meranti," ungkapnya.

Dalam bantuan itu nantinya, masyarakat yang mendapatkan kartu BLT akan menerima bantuan sejumlah uang tunai sebesar 200 ribu per-bulan.

"Uang itulah nantinya akan ditukarkan dengan bahan pokok lokal, seperti beras telor mie dan lain sebagainya," katanya.

Sejauh ini, dikatakan Kadinsos P3AP2KB Meranti kesiapan dalam mensukseskan program tersebut sudah hampir 50 persen lebih, tinggal menyesuaikan pelaksanaan dengan pihak ketiga dalam hal ini pihak perbankan.

"Sejauh ini kesiapan udah hampir rampung, tinggal bagaimana melihat kesiapan dari pihak bank. Karena saat ini ada beberapa bank yang menawarkan untuk kerjasama dalam program ini," pungkasnya.***