JOCELYN sangat marah ketika ibunya memutuskan menjadi mualaf. Dia bahkan sempat mencoba membuat ibunya murtad, namun usahanya gagal. Justru belakangan, wanita berparas cantik itu mengikuti jejak sang ibu menjadi mualaf. Begini kisahnya.

Dikutip dari Okezone.com, Jocelyn lahir dan dibesarkan di tengah keluarga Nasrani yang taat. Ayahnya adalah seorang pendeta dan ibunya aktivis gereja.

Jocelyn menaruh minat yang tinggi terhadap agama sejak kecil. Padai usia 20 tahun sudah menjadi sosok pemimpin gereja untuk kalangan muda-mudi di lingkungannya.

Sementara itu di saat yang bersamaan, sang ibu justru memutuskan untuk memeluk Islam melalui cara yang terbilang unik.

"Apa yang terjadi kepadanya adalah ia ingin menulis sebuah artikel dalam majalah mengenai haji, dan ia lantas bertanya kepada kawannya yang Muslim. Ketika dia belajar lebih jauh tentang Islam, dia pun jatuh cinta pada agama yang indah ini," ungkap Jocelyn mengisahkan perjalanan hijrah ibunya.

Mengetahui ibunya menjadi mualaf, Jocelyn sebagai seorang pemuka gereja muda lantas panik dan marah. Ia pun mempertanyakan keputusan tersebut hingga dirinya dan sang ibunda kerap terlibat perdebatan. 

Bahkan, Jocelyn mengaku pernah menempuh tindakan ekstrem saat ia melakukan misa di rumah. Tujuannya untuk "menyadarkan" ibunya kembali kepada agama sebelumnya (murtad).

"Dia tetap ibuku. Aku ingat momen itu. Saat misa di rumah, aku sengaja mengencangkan musik untuk mengajaknya kembali ke Kristen," ungkap Jocelyn

Namun di satu sisi, ia merasa tindakannya tersebut salah hingga akhirnya memutuskan tidak lagi menjadi pemuka agama dan pergi merantau ke luar negeri. Saat itulah menjadi awal perkenalannya dengan ajaran agama Islam.

Sebelum pergi, ibunya ternyata menyelipkan kitab suci Alquran dengan menuliskan sebuah pesan: "Jika suatu saat ingin berdebat dengan Muslim, kamu harus memahami apa yang mereka percayai."

Jocelyn yang penasaran lantas mempelajari kitab suci umat Islam itu, hingga akhirnya meyakini bahwa Islamlah agama yang benar di sisi Allah SWT. Jocelyn pun memutuskan mengikuti jejak ibunya, mengucapkan dua kalimat syahadat atau memeluk agama Islam.***