JAKARTA – Menurut kesaksian salah seorang korban, kebanyakan massa suporter Aremania panik dan meninggal dunia setelah petugas melepaskan gas air mata untuk menghalau suporter yang masuk ke lapangan.

Ribuan penonton berhamburan untuk keluar stadion hingga menyebabkan banyak korban terinjak-injak dan sesak nafas. Sebelumnya, tidak terima timnya kalah dilibas Persebaya Surabaya, suporter Arema FC Aremania mengamuk di Stadion Kanjuruhan Malang pada Sabtu (1/10/2022) malam.

Mereka merusak sejumlah fasilitas stadion dan membakar beberapa unit mobil polisi. Aksi anarkis suporter bola ini dilawan aparat polisi dengan menembakkan gas air mata ke udara hingga terjadi bentrokan antara aparat polisi dan suporter Aremania. Situasi semakin tak terkendali. Karena panik sejumlah orang mulai berjatuhan terinjak-injak. Bahkan beberapa diantaranya jatuh pingsan.

Kerusuhan merembet hingga keluar stadion dan sejumlah fasilitas stadion dirusak massa suporter. Kerusuhan suporter Aremania ini menelan korban jiwa dan dari informasi, 187 orang meninggal dunia dan dari 180 orang dikabarkan menderita luka-luka.

Sejumlah Aremania yang selamat dalam tragedi di Stadion Kanjuruhan pascalaga Arema FC vs Persebaya, Sabtu (1/10/2022), menyebutkan kerusuhan dipicu karena tembakan gas air mata kepolisian. Sulaiman, Aremania asal Sumberpucung, Kabupaten Malang, menceritakan bahwa suasana stadion memanas setelah Arema FC kalah dari Persebaya 2-3 pada pukul 22.15 WIB.

Kala itu, lanjutnya, sejumlah suporter memprotes hasil pertandingan dan masuk ke tengah lapangan. Namun, kawanan suporter itu semula berhasil dicegah polisi. Mereka pun kembali ke tribune. "(Namun) setelah itu, suporter bagian tribune selatan ditembak pakai gas air mata sehingga suporter yang awalnya mundur kembali ke tengah dan menyerang (polisi)," ucapnya.

Menurutnya, tembakan gas air mata yang dilakukan polisi juga menyulut emosi suporter dari tribune lain, termasuk tribune VIP. "Yang paling banyak ditembak gas air mata itu tribune selatan. Tribune VIP tidak begitu banyak (ditembak), tetapi juga ada yang menjadi korban," ujar Sulaiman.

Sementara itu, Sam August kepada GoNews.co menceritakan, pada Minggu (02/9/2022) banyak juga ditemukan jenazah suporter Aremania di sawah-sawah milik warga. "Banyak ditemukan mayat dari rekan kita Aremania di sawah-sawah karena lari kehabisan nafas, dan ditemukan pagi harinya," ujarnya.

Untungya kata Dia, anaknya yang juga ikut menonton dalam laga tersebut selamat karena kebetulan mengambil kursi VIP. "Alhamdulillah anak saya selamat karena tidak ikut dalam kepanikan di tribun selatan, anak saya di VIP jadi lebih aman," pungkasnya. ***