PEKANBARU - PT Hutama Karya (Persero) mengatakan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) yang beroperasi saat ini baru sepanjang 531 kilometer (km). Sisanya masih dalam tahap pembangunan.

Direktur Utama Hutama Karya Budi Harto mengatakan pihaknya mendapatkan konsesi untuk pengerjaan JTTS tahap I sepanjang 1.065 km. JTTS tahap I nantinya terdiri dari 13 ruas.

"Saat ini kami sedang membangun sepanjang 1.065 km, 531 km di antaranya telah beroperasi, dan sisanya Insya Allah akan kami selesaikan pada awal 2023," ungkap Budi dalam HK Academy: Accelerating Indonesia's Economic Growth Through Infrastructure Development, Kamis (9/9).

Ia mengatakan pemerintah memiliki strategi tersendiri dalam membangun proyek infrastruktur di dalam negeri. Jika infrastruktur dinilai layak secara finansial, maka akan dikembangkan oleh swasta.

"Jika tidak layak secara finansial, BUMN didorong untuk masuk. Apabila infrastruktur tidak layak, pemerintah masuk," kata Budi.

Menurutnya, proyek JTTS akan berdampak positif untuk perekonomian di Sumatera. Hutama Karya, kata Budi, telah mendapatkan suntikan dana dari pemerintah dalam bentuk penyertaan modal negara (PMN) sebesar Rp33 triliun untuk membangun berbagai ruas di Tol Trans Sumatera.

"Kami tahu kehadiran jalan tol ini mendorong pertumbuhan ekonomi di Sumatera. Biaya logistik akan turun karena antar daerah akan terkoneksi dengan baik," kata Budi.

Dalam kesempatan yang sama, Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo mengatakan pemerintah akan menambah suntikan dana Rp19 triliun untuk Hutama Karya. Dana akan diberikan pada akhir tahun ini.

"Pemerintah juga telah melakukan tambahan PMN, sedang berproses Rp19 triliun akhir 2021," ungkap Kartika.

Kartika mengatakan tambahan PMN untuk HK akan digunakan untuk mempercepat penyelesaian sejumlah proyek ruas Tol Trans Sumatera. Beberapa ruas yang dimaksud, seperti Medan-Binjai, Binjai-Langsa, Pekanbaru-Dumai, dan Kuala Tanjung-Tebing Tinggi-Parapat. ***