PEKANBARU - Kenaikan harga minyak kedelai menjadi salah satu faktor yang memberi energi positif pada kenaikan harga ninyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO). Di mana, minyak kedelai selama ini dikenal sebagai produk subtitusi.

"Alhasil CPO dan minyak kedelai saling berkompetisi untuk mendapatkan bagian di pasar minyak nabati global. Jadi harganya naik," kata Kepala Seksi Pengolahan dan Pemasaran Perkebunan, Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Riau, Tengku Neni Mega Ayu di Pekanbaru, Kamis (14/3/2019).

Di samping itu, kenaikan harga CPO juga didasari pada keputusan pemerintah yang menunda berlakunya tarif pungutan ekspor.

"Hal itu ikut merangsang pasar luar negeri untuk membeli CPO Indonesia, sehingga nilai ekspor masih terjaga," jelasnya.

Kondisi pekan ini sendiri, harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit di Provinsi Riau pada penetapan periode 12-19 Maret 2019 mengalami kenaikan pada setiap kelompok umur kelapa sawit dengan jumlah kenaikan terbesar pada kelompok umur 10-20 tahun yang mengalami kenaikan harga sebesar Rp52,94 per kilogram atau mencapai 3,60 persen dari harga minggu lalu.

"Sehingga harga TBS periode saat ini menjadi Rp1.523,13 per kilogram," ungkapnya.

Ia juga mengatakan, bahwa kenaikan harga TBS ini disebabkan oleh akumulasi kenaikan harga jual CPO dan kernel dari seluruh perusahaan yang menjadi sumber data.

Di mana, untuk harga jual CPO, PTPN V mengalami kenaikan sebesar Rp155 per kilogram, Astra Agro Lestari Group mengalami kenaikan harga sebesar Rp241,77 per kilogram.

Kemudian, Asian Agri Group mengalami kenaikan harga sebesar Rp101,07 per kilogram, dan PT Citra Riau Sarana mengalami kenaikan sebesar Rp121 per kilogram dari harga minggu lalu.

Sedangkan, untuk harga jual kernel, Sinar Mas Group mengalami kenaikan sebesar Rp55,6 per kilogram, Astra Agro Lestari Group mengalami kenaikan harga sebesar Rp63,64 per kilogram, dan PT Citra Riau Sarana mengalami kenaikan sebesar Rp49 per kilogram dari harga minggu lalu.

"Pekan ini harga CPO Rp6.967,05 dan harga Kernel Rp4.134,79 per kilogram," tuturnya. ***