PEKANBARU - Ekonomi kreatif diyakini mampu menjadi sektor alternatif yang berpotensi dapat mendongkrak pertumbuhan ekonomi masyarakat dan daerah.

Demikian disampaikan oleh Gubenur Riau, Syamsuar dalam Forum Konsultasi Publik yang membahas rancangan awal RKPD Riau tahuj 2020 di Hotel Aryaduta Pekanbaru, Selasa (12/3/2019).

"Kita harus membentuk forum ekonomi kreatif sebagai wadah berinteraksinya para pelaku ekonomi kreatif dan juga industri kreatif untuk mengembangkan usaha mereka. Karena peluang dari pengembangan ekonomi kreatif ini sangat besar untuk mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat," kata Syamsuar.

Menurut Syamsuar, ekonomi kreatif di Riau sulit berkembang karena kurang dukungan dari pemerintah.

"Kita harus support mereka (pelaku ekonomi kreatif, red). Kemarin saya baru saja mendengar ada masyarakat yang menekuni kerajinan dari biji sawit, tapi mereka terkendala permodalan dan akses pemasaran. Ini kan harusnya peran pemerintah, pemerintah harus bantu," ujarnya.

Di samping itu, lanjut Syam, hal-hal yang harus diperhatikan untuk meningkatkan kualitas ekonomi kreatif Riau, diantaranya terkait kemasan, label halal dan masa kadaluwarsa. Dalam hal ini, pemerintah juga bisa memberikan pembinaan.

"Kalau mau memasarkan hasil ekonomi kreatif, kemasannya pun harus menarik. Kalau itu makanan, harus mencantumkan label halal dan masa kadaluwarsa untuk menyakinkan konsumen," tuturnya. ***