SELATPANJANG - Gaji guru bantu yang bertugas di Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau penyalurannya mengalami macet selama 3 bulan.

Menanggapi hal itu, Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kepulauan Meranti, Triyono melalui panggilan telpon genggamnya Selasa kepada tribunpekanbaru.com (27/4/2021) sore mengaku pihaknya sudah berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau.

"Kami sudah koordinasi kemarin ke Pemprov Riau. Justru mereka mengaku lupa jika ada guru bantu tingkat SD dan SMP di sini yang menjadi wewenang dan tanggung jawab mereka, karena sejauh ini urusan mereka-kan hanya tingkat SMA. Setelah kita sampaikan itu, baru tahapan proses pencairannya dilakukan," ungkapnya.

Adapun jumlah guru bantu yang bertugas di Kepulauan Meranti dikatakan Triyono berjumlah 65 orang.

Sementara besaran pengajuan pencairan yang diusulkan setiap bulannya sebesar Rp130 juta. Sementara pencairan macet sudah terjadi sejak tiga bulan terakhir.

Sehingga besaran beban yang harus dibayarkan Pemprov Riau untuk puluhan guru bantu di Kepulauan Meranti tersebut tidak kurang dari Rp390 juta.

Sementara pencairan macet sudah terjadi sejak tiga bulan terakhir. Sehingga besaran beban yang harus dibayarkan Pemprov Riau untuk puluhan guru bantu di Kepulauan Meranti tersebut tidak kurang dari Rp390 juta.

Untuk itu ia mengimbau seluruh guru bantu tidak perlu risau lagi. Dia mengaku optimis jika kewajiban tersebut akan disalurkan dalam waktu dekat, sebelum lebaran Idul Fitri mendatang.

Namun kembali ditekankannya kepada seluruh guru terkait dapat memahami tugas dan fungsi Disdikbud Kabupaten Kepulauan Meranti. Karena mereka hanya sebagai penyalur atau juru bayar, disamping itu semua wewenang tetap berada di tangan provinsi.

"Itu bisa dibayarkan tergantung proses transfer yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Riau. Di sisi lain, kita membantu untuk mengkoordinasikan apa yang menjadi kewajiban mereka," pungkasnya.***