TELUKKUANTAN - Pemerintah Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), Riau sudah membangun infrastruktur smart city berupa aplikasi yang memudahkan layanan kepada masyarakat. Setidaknya, untuk saat ini sudah ada beberapa aplikasi yang sudah eksis seperti e-Pendapatan dan Portal Kuansing.

"Dengan aplikasi e-Pendapatan ini, masyarakat Kuansing tidak perlu lagi datang ke Bapenda untuk membayar PBB, cukup di rumah saja. Kemudian, pembayaran bisa juga dilakukan melalui berbagai e-Commerce, seperti gopay atau LinkAja. Masyarakat Kuansing bisa bayar PBB lewat itu," ujar Samsir Alam, Kepala Dinas Komunikasi, Informasi, Statistik dan Persandian (Kominfoss) Kuansing, Senin (19/4/2021).

Hal ini disampaikan Samsir saat memaparkan program smart city yang telah dilakukan Pemkab Kuansing kepada rombongan anggota DPRD Kota Padang. Rombongan ini dipimpin oleh Djunaidy Hendry selaku Wakil Ketua Komisi III DPRD Kota Padang.

Kuansing, lanjut Samsir, tengah mengembangkan pelayanan berbasis digital. Tidak hanya untuk masyarakat, tapi juga untuk para pegawai yang berada di lingkungan Pemkab Kuansing. Terbaru adalah aplikasi e-Kinerja, untuk menilai kinerja para ASN.

"Aplikasi e-Pendapatan, e-Kinerja, portal Kuansing dan yang tengah dikerjakan adalah e-Office dan beberapa aplikasi lainnya, nanti akan terintegrasi dalam smart dasbor. Kami juga akan membangun dasbor eksekutif, agar pimpinan daerah mudah mengontrol pelaksanaan pembangunan," ujar Samsir didampingi Plt Kabid Informatika, Antony Suryadinata, Kabid Komunikasi, Mulyadi Haroen dan Kabid Statistik, Suryawan.

Sebenarnya, kata Samsir, pihaknya sudah mengusulkan untuk pembangunan Comand Centre. Hanya saja, kegiatan tersebut di-refocussing seiring datangnya pandemi Covid-19. "Karena Comand Centre belum ada, kami siapkan layanan dulu."

"Pembuatan aplikasi ini, kami kerjakan sendiri. Tidak dikerjakan oleh pihak ketiga. Karena kami menilai jauh lebih baik dikerjakan sendiri, kalau ada apa-apa, kami cepat mengatasinya," terang Samsir.

Dalam hal penyebarluasan informasi, Kuansing memiliki LPPL Kuansing FM, sebuah radio lokal milik pemerintah daerah. Selain itu, aplikasi Portal Kuansing ke depannya akan memberikan semua informasi tentang Kuansing.

Kendati demikian, Samsir menilai pembangunan smart city yang dilakukan Kuansing masih jauh jika dibandingkan dengan Kota Padang. Terlebih, Kota Padang sudah memiliki Comand Centre. "Kami perlu juga banyak belajar ke Kota Padang," katanya.

Sementara itu, DPRD Kota Padang memuji program smart city yang sedang dibangun oleh Pemkab Kuansing. Sebab, dengan sumber daya seadanya, bisa membangun program smart city.

"Semangatnya luar biasa. Infrastrukturnya sudah dibangun, ada beberapa yang tidak ada sama kami. Seperti (pembayaran PBB) gopay tadi. Ini akan menjadi catatan kami untuk Pemko Padang," ujar Djunaidy.

Djunaidy mengatakan pihaknya tertarik untuk bertukar informasi ke Kuansing, karena Kuansing sudah menjalin kerjasama dengan Kota Bandung dalam hal pengembangan smart city.

"Kita ingin lihat bagaimana smart city di Kuansing. Program smart city ini perlu, terutama dalam memberikan layanan kepada masyarakat, apalagi dalam masa pandemi. Sebisa mungkin, face to face itu dikurangi, seperti OSS di perizinan, masyarakat di rumah saja, layanan tetap jalan," terang Djunaidy.

Djunaidy menilai layanan smart city di Kuansing sudah cukup bagus. Apalagi, layanan ini dibangun dan dikembangkan oleh Kominfoss sendiri. Sehingga, data-data lebih terjaga dan tentunya lebih efisien dari segi anggaran.***