SIAK SRI INDRAPURA - Dalam acara Gebyar Pendidikan dan Kebudayaan yang ditaja Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Siak mendapatkan bantuan dari Kemendikbud RI Tahun 2019 sebesar Rp236,5 miliar.

Bantuan tersebut diserahkan Sekjen Kemendikbud RI Didik Suhardi langsung kepada Plt Bupati Siak Alfedri disaksikan Wakil Gubernur Riau Edy Nasution, Minggu (10/3/2019) di Pentas Siak Bermadah, Kota Siak.

Didik mengatakan kepada GoRiau.com, pendidikan dan kebudayaan di Kabupaten Siak yang memiliki jukukan Negeri Istana diharapkan semakin maju dan berkualitas. Tujuan kegiatan ini untuk mensosialisasikan tentang hasil pembangunan pendidikan dan kebudayaan yang sudah dikerjakan 2015 sampai saat ini di Provinsi Riau, terkhusus di Kabupaten Siak.

"Kami berharap anak-anak di Kabupaten Siak dapat berkiprah secara nasional dan International, untuk menjadi wakil negara dilomba yang sifatnya International. Dengan bantuan yang kita berikan ini juga mampu menjadi daya dorong kemajuan pendidikan dan kabudayaan di Kabupaten Siak," kata Didik.

Kebijakan alokasi anggaran untuk pemerataan dan perluasan akses pendidikan dengan persentase sebesar 48,10 persen, peningkatan dan pemerataan guru profesional sebesar 30,28 persen.

Hal itu disampaikan Plt Bupati Siak Drs H Alfefri MSi, tahun 2019 ini, pemerintah daerah menargetkan jumlah guru dengan kualifikasi akademik S-1 atau D-IV SD sebesar 96 persen, dan SMP sebesar 97 persen, serta terpenuhinya pelayanan pendidikan pada lebih dari 700 satuan pendidikan dan lain sebagainya.

Kemajuan dan perkembangan sektor pendidikan dalam pembangunan daerah tersebut, tentunya tidak terlepas dari peran dan perhatian yang diberikan oleh pemerintah pusat melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.

"Kami ucapkan terima kasih kepada pihak Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang telah banyak membantu daerah Siak ini" kata Alfedri

Disampaikannya, saat ini Kabupaten Siak memiliki lembaga pendidikan sebanyak 751 lembaga dan satuan pendidikan, yang terdiri dari 206 lembaga PAUD non formal, 208 Taman Kanak-kanak, 230 Sekolah Dasar, 107 Sekolah Menengah Pertama, serta satuan pendidikan dibawah pembinaan Kementerian Agama, dengan total siswa sebanyak 105.218 siswa.

Untuk jumlah penerima PIP Tahun 2018, adalah sebesar 13.785 siswa Sekolah Dasar, dan 5.608 siswa Sekolah Menengah Pertama.

Sementara itu jumlah guru di Kabupaten Siak berjumlah sebanyak 6.872 yang tersebar di 14 Kecamatan. Dengan kondisi ini Kabupaten Siak masih kekurangan tenaga guru PNS sebanyak 1900 orang, dengan kebutuhan guru Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama.

Dalam rangka memeriahkan gebyar pendidikan dan kebudayaan Disdikbud kab Siak menggelar kembali jelajah sejarah bersepeda. Jelajah sejarah bersepeda 2019 mengambil start di jalan Sultan Syarif Kasim menuju ke jalan Raja Kecik terus ke arah pos 1 Taman Tengku Agung dan balik kearah jalan Hang Tuah SMA 1 Siak terus menuju ke jalan Indragiri Turap menuju pos 2 di Balai Kerapatan Tinggi dan finish di pos 3 di Taman Makam Koto Tinggi.

Pos 1 di taman Tengku Agung, dan peserta diwajibkan menjawab soal-soal terkait sejarah Siak, dan pos ke 2 yaitu di Balai Kerapatan Tinggi peserta mencocokkan dan menghubungkan soal dgn tempat situs sejarah, selanjutnya pada pos ke 3 Taman Makam Koto Tinggi masing-masing peserta meneriakan yel-yel.

1 tim terdiri dari 5 orang dan masing-masing sekolah se kabupaten Siak mengirim utusannya dengan jumlah keseluruhan sebanyak 215 orang.

Usai acara Plt Bupati Siak Alfedri saat ditemui mengatakan, kegiatan itu diadakan dalam bentuk mengendarai sepeda. Melalui kegiatan ini diharapkan para peserta bisa mengenal aspek sejarah dan budaya yang ada di Kabupaten Siak.

"Dengan mengendarai sepeda para peserta dapat mengunjungi objek sejarah yang ada di kabupaten siak dan mengenal sejarah, bisa memahami, dan memaknainya dengan baik," kata Alfedri.

Wakil Gubernur Riau, Edy Nasution mengatakan kepada GoRiau.com, bahwa sektor pendidikan menjadi prioritas pemerintah sebagai salah sektor yang strategis dalam menghasilkan sumber daya manusia yang berdaya saing, dan unggul di masa depan. Sesuai dengan program kerja 100 hari pemerintahan Syamsuar - Edy Nasution.

"Sebab pendidikan memberdayakan individu bukan hanya untuk menjadi tenaga kerja, melainkan juga menjadi agen perubahan serta akselator pembangunan itu sendiri. Untuk itu pemerintah terus berupaya menganggarkan sektor pendidikan dengan anggaran yang cukup besar," kata mantan Komandan Korem 031/Wirabima.

Menurut Edy Nasution, pendidikan tingkat dasar dan menengah berperan untuk melatih anak-anak agar bisa mengembangkan potensi diri untuk masa depannya. Pendidikan dasar dan menengah juga merupakan pintu pertama dalam upaya peningkatan kualitas SDM dalam jangka panjang.

"Sektor pendidikan juga mengalami perkembangan, antara lain ditandai dengan munculnya pendidikan berbasis keterampilan (skill based education) atau dikenal dengan istilah sekolah kejuruan," ujar Edy Nasution.

Bagi Edy Nasution, pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Dan bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

"Dalam rencana pembangunan lima tahunan juga ditegaskan bahwa pendidikan adalah menjadi tanggung jawab bersama antara keluarga, masyarakat dan pemerintah serta diusahakan agar dapat dimiliki oleh seluruh rakyat sesuai dengan kemampuan masing- masing individu. Peran dan fungsi vital pendidikan dalam memahami dan memposisikan manusia sebagai kekuatan utama sekaligus prasyarat bagi kemajuan pembangunan dalam berbagai sektor," ungkap Edy Nasution.

Melalui kegiatan mari kita jadikan Pendidikan sebagai wujud komitmen bersama antara Pemerintah Pusat dengan Pemerintah Daerah/Kabupaten/Kota meningkatkan sektor pendidikan di Kabupaten Siak ini. ***