JAKARTA - Debat calon wakil presiden (Cawapres) diperkirakan tidak seimbang. Khususnya membahas tentang ketenagakerjaan dan ekonomi makro.

Debat ketiga Pilpres 2019 pada 17 Maret akan mempertemukan Cawapres 01 Maruf Amin dengan Cawapres 02 Sandiaga Uno. Debat mengusung tema pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, sosial dan budaya.

Sekretaris Eksekutif Labor Institute Indonesia atau Institute Kebijakan Alternatif Perburuhan Memprediksi, Andy William Sinaga mengatakan, sebagai praktisi pebisnis, Sandi yang memiliki pengalaman dalam mengelola perusahaan, diperkirakan lebih menguasai debat karena telah 'merunning' perusahaan besar.Road To Senayan

"Intinya, Sandiaga Uno lebih paham dalam berdebat tentang isu menata hubungan industrial guna mencegah konflik hubungan industrial," sebut Andy, Jumat (15/3).

Pendamping Prabowo Subianto itu tentu saja paham tentang permasalahan "outsourcing", sistem hubungan industrial, investasi, pengelolaan kesehatan dan keselamatan kerja (K3) serta bagaimana mengelola dialog hubungan industrial di perusahaan.

"Sementara Cawapres 01 Ma'ruf Amin yang hanya berlatar belakang ilmu agama dan ulama senior," terang Andy.

Maruf diprediksi agak kewalahan menghadapi Sandi yang telah lama bergelut dalam dunia bisnis. Sandi tentu saja lebih sering berhadapan dengan para pekerja, khususnya di beberapa perusahaannya.

Untuk itu, Andy menyarankan agar Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Maruf lebih intens memberi masukan dan memberikan input terutama tentang isi-isu ketenagakerjaan agar tidak "kalah telak" menghadapi debat Cawapres pada 17 Maret mendatang.

"Tim pasangan Cawapres 02 Sandiaga Uno diprediksi telah mengetahui beberapa kelemahan Cawapres 01 Maruf Amin," tutupnya.***