TELUKKUANTAN - Gugus tugas percepatan penanganan Covid-19 Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), Riau tutup mulut terkait munculnya kasus baru di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Kuansing. Bahkan, gugus tugas tidak meng-update data terbaru perkembangan kasus Covid-19 di Kuansing.

Kasus Covid-19 di MAN 1 Kuansing muncul pada Rabu (24/2/2021). Saat itu, gugus tugas merilis enam pasien, lima diantaranya merupakan pelajar MAN 1 Kuansing.

Sumber GoRiau.com menyebutkan, pada Kamis (25/2/2021), terjadi lonjakan kasus di MAN 1 Kuansing. Setidaknya, 15 siswa terpapar Covid-19. Umumnya, mereka yang terinfeksi merupakan pelajar yang tinggal di pemondokan.

Data tersebut tidak dirilis oleh gugus tugas. Terkait hal ini, awalnya Agusmandar, jubir Covid-19 Kuansing, menyatakan bahwa pihaknya lupa meng-update data.

"Mungkin lupa," jawab Agusmandar, Jumat (26/2/2021). Namun, jawaban tersebut segera dihapus Agusmandar dan tidak diketahui apa sebabnya.

Ketika diminta lagi, Agusmandar mengaku tidak mengetahui data tersebut. Ia berjanji akan meminta data ke Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Kuansing.

Secara terpisah, Helmi Ruspandi, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Diskes Kuansing, bungkam ketika dikonfirmasi perkembangan kasus Covid-19 di MAN 1 Kuansing. Bahkan, hingga berita ini terbit, tidak ada respons dari Helmi.

Kasus Covid-19 tidak berhenti pada 15 siswa sebelumnya. Pada Jumat (26/2/2021), gugus tugas merilis adanya tambahan empat kasus. Satu diantaranya diidentifikasi sebagai pelajar MAN 1 Kuansing dan saat ini sedang menjalani perawatan di RSUD Telukkuantan.

MAN 1 Kuansing baru satu bulan terakhir melakukan proses belajar mengajar tatap muka. Begitu juga dengan program kampung Inggris. Program ini mengharuskan setiap pelajar untuk tinggal di kamp.

Menurut salah seorang wali murid, sebelum masuk kamp, anaknya sudah melakukan serangkaian tes kesehatan guna membuktikan bahwa mereka bebas dari Covid-19. Wali murid mengaku tidak tahu sumber awal berjangkitnya Covid-19 di MAN 1 Kuansing.

Suhelmon, Kepala MAN 1 Kuansing menyatakan pelajar yang positif Covid-19 berasal dari kamp pria. Pihaknya baru menerima lima data yang telah dikeluarkan oleh gugus tugas penanganan Covid-19 Kuansing.

"Iya, hasil yang telah dikeluarkan gugus tugas sebanyak lima orang, itu anak-anak kamp putra," ujar Suhelmon, Jumat (26/2/2021) siang.

Proses belajar mengajar tatap muka di MAN 1 Kuansing baru berlangsung satu bulan. Setelah adanya siswa yang terkonfirmasi positif, pihak sekolah membuat kebijakan, yakni proses belajar mengajar dilakukan secara daring (dalam jaringan). "Anak-anak kembali belajar daring," kata Suhelmon.***