SELATPANJANG - Pasca pemberitaan soal minimnya biaya bagi bayi yang didiagnosa mengidap usus berlipat (Intususepsi) dan keluarga juga harus pasrah dengan keadaan, beberapa pihak mulai tergerak memberikan bantuan. Beberapa orang dermawan dan pihak langsung merespon dan mendatangi RSUD Kepulauan Meranti tempat bayi itu dirujuk untuk memberikan bantuan.

Sebelumnya bantuan juga mengalir lewat donasi yang dibuka oleh Himpunan Mahasiswa Meranti (Hipmam) Pekanbaru. Selain itu ada juga bantuan yang dititipkan lewat Alumni SMAN 1 Merbau Peduli.

Bantuan ini sangat penting untuk membantu pendanaan pengobatan Ilmi Rahma bayi berusia 6 bulan yang menderita usus berlipat tersebut. Mengingat kedua orangtuanya tidak mampu dan dalam kondisi berbalutkan kesusahan sehingga selalu kesulitan saat akan melakukan rujukan berobat.

Adapun beberapa pihak yang menjenguk dan memberikan donasi untuk bayi malang itu diantaranya, Ketua Kommite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kepulauan Meranti, Hendrizal, dan beberapa pihak organisasi lain diantaranya Gabungan Perusahaan Ekspor Indonesia (GPEI) Riau. Adapun bantuan yang disalurkan itu berupa sejumlah uang tunai.

GoRiau Bendahara GPEI Riau, Hairun Ni
Bendahara GPEI Riau, Hairun Nizat saat melihat langsung kondisi bayi di RSUD Kepulauan Meranti.

Bendahara GPEI Riau, Hairun Nizat yang langsung menyerahkan bantuan sejumlah uang ke orang tua bayi mengatakan bahwa ini sebagai bentuk kepedulian dari pihaknya kepada keluarga bayi yang membutuhkan uluran tangan untuk membantu biaya operasi penyembuhan.

"Semoga bantuan dari GPEI bisa meringankan beban orang tua bayi. Mudah-mudahan anak kita cepat sehat dan keluarga yang terkena musibah selalu sabar menghadapi semua cobaan," ungkap Hairun Nizat, Selasa (26/10/2021) malam.

Sementara Tim Relawan Amyurlis (Tiram) juga tidak ketinggalan untuk membantu. Dimana mereka sudah berkoordinasi dengan dokter di RSUD dan menunggu di Tanjung Buton untuk melakukan penjemputan jika bayi harus dirujuk ke Pekanbaru.

"Kami sudah menghubungi dokter di RSUD Kepulauan Meranti. Saya bersama tim sudah standby kan mobil untuk penjemputan di Tanjung Buton jika bayi dirujuk ke Pekanbaru," kata ketua Tiram, Azis Arika.

Diberitakan sebelumnya, seorang bayi asal Desa Mayang Sari, Kecamatan Merbau, Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau menderita penyakit usus berlipat (Intususepsi) butuh bantuan untuk biaya pengobatan. 

Bayi bernama Ilmi Rahma yang berusia 6 bulan ini sangat memprihatinkan dengan kondisi perutnya yang semakin membesar (buncit). Buah hati pasangan Erman dan Idawati ini terekspos berkat bantuan donasi alumni SMAN 1 Merbau.

Ema Mula Rahmah, anggota komunitas Alumni SMAN 1 Merbau Peduli mengungkapkan bahwa pihaknya ikut berpartisipasi dalam mencari donasi dan sumbangan untuk membantu bayi tersebut. 

"Dari informasi yang kami terima, sebelumnya bayi didiagnosa mengidap usus berlipat (Intususepsi) dan lambung pada usia 4 bulan. Lalu dalam beberapa minggu ini kondisi kesehatan bayi memburuk dan perut mulai membengkak. Melalui media online masyarakat membantu dengan menggalang dana agar bisa membantu membiayai pengobatan dan untuk saat ini bayi sedang ditangani di Puskesmas Teluk Belitung dan akan dirujuk ke RSUD Selatpanjang," ungkap Ema, Selasa (26/1/2021). 

Ditambahkan Ema, selama ini tidak ada kepedulian dari pihak manapun yang peduli terhadap kondisi bayi tersebut. Baru setelah informasi ini beredar luar, banyak yang datang untuk melakukan pertolongan dan melakukan rujukan.

Menurut keterangan Ema, kedua orang tua bayi penderita Intususepsi merupakan keluarga kurang mampu, hal itu terlihat dari kondisi rumah dan kehidupan sehari-harinya. 

"Keluarganya tidak mampu, rumahnya pun rumah jatah. Jadi kami buatkan galang dana tadi malam, setelah kami viralkan tadi malam melalui media sosial, barulah ditanggapi dengan pihak kecamatan dan dari beberapa pihak lainnya juga sudah ada yang ingin melakukan rujukan," pungkasnya.***