JAKARTA -- Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un. KH Zeed Abdullah Basalamah, wafat pada Jumat (7/8). Zeed Abdullah Basalamah merupakan ayahanda dari Ustaz KH Khalid Basalamah.

Dikutip dari Republika.co.id, Ustaz Khalid mengatakan ayahnya wafat setelah terkonfirmasi terinfeksi Covid-19. Karena itu, penyelenggaraan jenazah dan pemakamannya mengikuti protokol kesehatan pasien Covid-19 yang ditetapkan pemerintah.

''Karena Covid-19, maka akan mengikuti prosedur, tidak bisa tidak,'' kata Ustaz Khalid yang diunggah di akun Instagram Sahabatkhb, seperti dikutip Republika.co.id, Ahad (9/8).

Ustaz Khalid menjelaskan, prosedur pertama akan dimandikan, dikafani dan dishalatkan di rumah sakit.

''Kemudian tidak boleh ditunda, malam ini meninggal malam ini juga dimakamkan, maka saya akan mengimami shalat, bagi keluarga laki-laki yang mau datang silakan datang ke Rumah Sakit Wahidin (Sudirohusodo),'' ujar Ustaz Khalid.

Jenazah KH Zeed Basalamah telah dikuburkan di pemakaman khusus Covid-19 di Macanda, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.

Ustaz Khalid dalam video yang beredar terlihat mengenakan masker dan face shield dan tidak bisa masuk ke dalam area pemakaman untuk ikut memakamkan ayahnya.

''Ayah kami meninggal di hari Jumat dan kita tahu sama-sama hari Jumat adalah hari yang mulia, dan salah satu keutamaannya kalau meninggal hari Jumat akan selamat dari fitnah kubur. Kemudian juga meninggal dalam keadaan Covid, maka ini juga Insya Allah pendapat ulama umumnya mati syahid,'' kata Ustaz Khalid.

Diakui Ustaz Khalid, prosedur kesehatan pemakaman ayahnya membuat hatinya sedih karena tidak bisa mengurus jenazah ayahnya, mulai dari memandikan hingga memakamkan. Namun ia menganggap hal itu sebagai cobaan dari Allah subhanahu wa ta'ala yang harus ia terima.

''Tapi Alhamdulillah sebagai orang beriman kita bersyukur kepada Allah SWT atas semua takdirnya jadi kita menerima semua cobaan baik takdir yang baik maupun buruk karena itu adalah rukun iman kita. Sebagaimana kita bersyukur akan nikmat maka kita juga bersabar akan cobaan,'' kata Ustaz Khalid.

Meski begitu di sisi lain ada rasa syukur dari protokol kesehatan tersebut yaitu jenazah harus dimakamkan segera. Menurutnya hal itu sesuai dengan sunnah Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam.

''Alhamdulillah setelah saya bicara prosedurnya memang harus segera dimakamkan,'' kata Khalid.

Ustaz Khalid juga meminta agar semua pihak memaafkan kesalahan almarhum ayahnya serta mendoakanya. Ia menegaskan semua tanggungan almarhum ayahnya selama di dunia juga bisa diselesaikan melaluinya sebagai ahli waris.

''Yang jelas saya menitikberatkan mewakili ahli waris ataupun juga keluarga dan juga mengingatkan kepada teman-teman sekalian kematian bagi seorang Muslim adalah awal dari segalanya. Bukan akhir,'' kata Ustaz Khalid yang memberitahu ia dan keluarganya tidak membuka takziah di rumah sesuai prosedur kesehatan sekaligus tidak menjadi tempat penularan Covid-19.***