PEKANBARU - Modus penipuan dalam proses rekruitmen pegawai kembali terjadi. Kali ini, menyasar rekrutmen Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) di lingkup Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau.

Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Riau, Ikhwan Ridwan mengatakan bahwa pihaknya telah menerima laporan dari para guru SMKN 1 Pekanbaru yang menjadi korban penipuan tersebut beberapa waktu lalu. Modus penipuannya, si pelaku mencatut nama Kepala BKD Riau untuk memuluskan aksinya dan meyakinkan targetnya.

"Ada sekitar empat orang guru dari SMKN 1 Pekanbaru yang melapor ke BKD. Katanya ada orang yang mengaku-ngaku namanya Iwan dari BKD. Dia menawarkan ke guru-guru katanya bisa meluluskan PPPK gitu. Saya bilang tidak ada itu, langsung kami suruh lapor ke polisi saja. Itu penipuan," kata Ikhwan kepada GoRiau.com di Pekanbaru, Jumat (15/3/2019).

Satu dari empat korban diantaranya, kata Ikhwan, telah terlanjur mengirim uang kepada pelaku sebesar Rp4 juta.

"Setelah ditransfer Rp4 juta, katanya pelaku minta uang tambahan lagi Rp5 juta dengan alasan untuk mengirim berkas administrasi korban ke pusat agar segera diproses kelulusan P3K-nya," cerita Ikhwan.

Selain empat korban itu, lanjut Ikhwan, pelaku juga menelepon salah satu guru SMA di Rengat.

"Tapi korban tak langsung percaya, dia menghubungi saudaranya yang bekerja di Pemprov Riau. Kemudian saudaranya menghubungi staf saya mempertanyakan apakah peserta ujian PPPK yang tercecer bisa direkrut lagi," sambungnya.

Setelah mendapat keterangan dari staf BKD bahwa tidak bisa lagi peserta yang tercecer direktur lagi sebagai P3K, saudara korban memberitahu korban bahwa itu modus penipuan. "Dengan korban pelaku juga minta syarat administrasi berupa SK PTT, NPWP, KK dan sejumlah uang untuk proses administrasi," jelasnya.

Tak hanya itu, korban lain yang menghubungi BKD Riau ada dari peserta yang lulus passing grade PPPK, namun kelulusannya belum keluar. Korban merupakan guru di SMAN 12 Pekanbaru.

"Ada juga yang menghubungi BKD dari guru SMAN 12 Pekanbaru, dia peserta yang ujian P3K tapi kelulusannya belum keluar. Katanya korban diminta uang administrasi Rp3 juta oleh pelaku," jelasnya.

Karena itu, pihaknya mengimbau kepada masyarakat, khususnya guru, untuk tidak langsung percaya dengan orang yang mengatasnamakan diri dari BKD Riau, yang menjamin bisa meluluskan PPPK.

"Ini penipuan. Kami dari BKD tidak bisa menjamin, karena kelulusan ditentukan di pusat. Apalagi minta uang sebesar itu. Kalau ada masyarakat mendapat telepon dan menjanjikan bisa meluluskan P3K silahkan laporkan ke kami," imbaunya.