MALANGPemain Arema FC tidak ingin mencari kambing hitam pasca kekalahan dari Persela Lamongan, Sabtu (9/3). Arthur Cunha dkk ingin segera bangkit ketimbang berkutat mencari siapa yang salah dalam pertandingan berkesudahan 0-1 untuk kemenangan Persela tersebut. Mereka pun ingin berburu kemenangan di laga terakhir untuk menjaga asa lolos ke babak delapan besar Piala Presiden 2019.

Kekalahan dari Persela memang membuat posisi Arema di ujung tanduk. Tidak hanya harus menang di laga terakhir, namun tim Singo Edan masih berharap pada laga di grup lainnya. Sebab kemenangan atas Persita pun belum memastikan Arema menjadi juara Grup E.

"Kami harus angkat kepala, tidak boleh lama-lama tertunduk. Selanjutnya kami harus bangkit, meraih kemenangan untuk bisa lolos ke babak selanjutnya," ujar Bek Arema FC, Arthur Cunha.

Menurut dia, secara keseluruhan timnya harus mengoreksi diri. Dia tidak sepakat, bila kekalahan dari Laskar Joko Tingkir dialamatkan pada satu dua nama pemain. Termasuk menjadikan absennya beberapa pemain sebagai alasan.

Dalam pertandingan melawan Persela, Arema bermain tanpa Hamka Hamzah, Alfarizi, dan Dedik Setiawan. Selain itu, pemain seperti Robert Lima belum fit, sehingga terlihat kurang maksimal di lini depan. 

Sementara, di posisi bek, Arthur Cunha harus berduet dengan Rachmat Latief, yang sebelumnya sangat minim jam terbang. Bahkan, Latief hanya dua kali bermain bersama Arema, dengan keseluruhan minute play kurang dari 10 menit. Beberapa kali bek yang pernah memperkuat Borneo FC ini pun melakukan kesalahan.

Lantas, Arema menarik Latief, dan memaksa Pavel Smolyachenko untuk turun sebagai stopper berduet dengan Arthur. Pemain asal Brasil ini juga enggan memilih, harus berduet dengan siapa bila Hamka masih absen lagi di laga selanjutnya. 

"Kami kalah bukan karena siapa yang main di pertahanan. Semua ini kerja tim, bukan kerja yang di belakang," tambah Arthur. ***