PEKANBARU - Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Pekanbaru mencatat ada 146 anak di Pekanbaru yang putus sekolah berdasarkan data NIK anak.

Alasan anak-anak putus sekolah juga cukup beragam, diantaranya dikarenakan masalah ekonomi hingga ada yang memilih untuk menikah.

"Pendidikan kewajiban dari pemerintah dan diatur didalam Undang-Undang, pemerintah daerah wajib memberikan pendidikan yang layak," cakap Ketua DPRD Kota Pekanbaru, Hamdani, Senin (18/10/2021).

Lanjut Hamdani, berdasarkan amanat Undang-Undang, 20 persen dari APBD diperuntukan untuk pendidikan. Dengan anggaran yang sebesar itu, seharusnya tidak lagi ada anak yang putus sekolah karena permasalahan ekonomi.

"Dengan Komisi III nanti akan saya sampaikan, kita perlu tahu datanya dan lokasi tempat tinggalnya dimana dan apa alasannya sehingga 146 anak harus putus sekolah," jelasnya.

Sebelumnya Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Pekanbaru, Ismardi Ilyas mengatakan alasan putus sekolah anak cukup beragam. Diantaranya dikarenakan masalah ekonomi hingga menikah.

"Ada 146 (Anak putus sekolah, red). Ada dari mereka yang memang tidak sekolah (sejak) dari luar kota," ujar Kepala Disdik Kota Pekanbaru Ismardi Ilyas, Rabu (13/10/2021).

Selain itu, ada juga anak yang putus sekolah karena sudah meninggal dunia. Berdasarkan NIK itu, ada pula anak yang tercatat di Pekanbaru namun ternyata sudah sekolah di Padang

"Dia orang Pekanbaru tapi sekolah di Padang ya tidak terdeteksi. Tapi di data NIK ada. Datanya ada tapi orangnya tidak terdeteksi di sekolah," jelasnya. ***