KASIKAN, GORIAU.COM - Menciptakan masyarakat yang madani, tidak terlepas dari campur tangan perusahaan dalam bentuk kegiatannya. Ini jugalah yang disampaikan Badan Operasi Bersama (BOB) PT Bumi Siak Pusako (BSP) - Pertamina Hulu dalam pertemuan dengan masyarakat Kasihkan, Kecamatan Tapung Hulu, Kabupaten Kampar. Pertemuan ini sebetulnya adalah kegiatan stakeholder Meeting di wilayah Operasi Coastal Plains and Pekanbaru Block (Blok CPP).

Pertemuan yang dilaksanakan di Kantor Desa Kasikan ini, dihadiri perangkat dan pemuka masyarakat Desa Kasikan, Upika Tapung Hulu, diantaranya Razali Camat Tapung Hulu, AKP Nurman Kapolsek Tapung Hulu dan Elfian Kepala Puskesmas Tapung Hulu. Pertemuan ini mengangkat tema ''sosialisasi illegal tapping, dampak kabut asap dan proses bantuan proposal''.

Sementara itu, dari BOB PT BSP-Pertamina Hulu, hadir Tim Manager Government and Public Relation BOB, Ephy Yuniati besertaTim Government and Public Relation. Perwakilan dari SKK Migas Dwika Fikri dan Novian.

Mewakili BOB PT BSP- Pertamina Hulu, Ephy Yuniati mengatakan pihak perusahaan akan menampung segala aspirasi dari masyarakat Kasikan, yang dituangkan dalam bentuk proposal. ''Kami dari pihak perusahaan akan menerima semua proposal kegiatan yang dimasukan masyarakat. Namun, kami tidak bisa memutuskan proposal bantuan mana yang akan dibantu, pihak manajemenlah yang akan memutuskannya,'' ujar Ephy Yuniati.

Dikatakan Ephy saat ini ini perusahaan sedang mengalami efisiensi akibat harga minyak di pasaran dunia mengalami kondisi yang tidak stabil sehingga berdampak pada penghematan.

Sementara itu, Perwakilan SKK Migas mengingatkan masyarakat yang berada di wilayah operasi CPP Blok khususnya Desa Kasikan agar dapat menjaga asset perusahaan. ''Jika ada oknum warga yang sedang melakukan pengrusakan terhadap asset perusahaan, tolong segera diaporkan kepada pihak kepolisian,'' ujar Dwika Fikri.

Kapolsek Tapung Hulu, AKP Nurman dalam penjelasannya soal illegal tapping menjelaskan bahwa suatu perbuatan membocorkan pipa minyak dengan maksud mengambil sebagian dari minyak yang sedang dialiri melalui pipa tersebut dan berakibat kerugian terhadap perusahaan.

''Kami dari pihak kepolisian akan mengusut para pelaku yang melakukan tindakan illegal tapping, karena ini sudah berada di ranah hukum yang mengakibatkan kerugian terdahap orang lain atau pihak perusahaan,'' ujar AKP Nurman.

Kapolsek juga menambahkan agar masyarakat di Desa Kasikan ini untuk segera memberitahukan kepada petugas kepolisian jika ada oknum warga yang melakukan aksi illegal tapping di wilayah kerja BOB PT BSP-Pertamina Hulu.

Sementara itu, dalam kegiatan Stakeholder Meeting ini juga membicarakan soal dampak kabut asap yang saat ini melanda sebagian Provinsi Riau. Dalam kesempatan ini kepala Puskesmas Tapung Hulu memberikan himbauan kepada seluruh kepala desa dan pemuka masyarakat di Kecamatan Tapung Hulu untuk mengurangi aktifitas di luar rumah saat kondisi kabut asap.

''Dengan kegiatan ini diharapkan kepada seluruh kepala desa agar memberitahukan warganya untuk membiasakan hidup sehat, menggunakan masker saat beraktifitas di luar rumah dan mengajak masyarakat untuk memeriksakan dirinya ke Puskemas,'' ujar Elfian.

Dalam kesempatan itu, pihak BOB PT BSP-Pertamina Hulu membagikan 3.000 masker kepada masyarakat Desa Kasikan yang diwakili oleh seluruh kepala desa yang ada di Kecamatan Tapung Hulu. (rls)