TEMBILAHAN, GORIAU.COM - Janji Bupati, HM Wardan membawa spirit baru di tanah Indragiri Hilir (Inhil) ini tidak kunjung terlihat, padahal, salah satu janji mantan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Riau ini adalah mengembalikan nama kota Tembilahan menjadi kota Ibadah.

Meskipun demikian, nyatanya prostitusi masih merajalela di kota Tembilahan, walaupun Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Inhil sering melakukan razia, namun setelah itu, bagi mereka yang terjaring hanya dilepaskan begitu saja, tanpa ada pembinaan sama sekali.

Salah seorang warga Inhil, yang juga mantan Ketua HIPPMIH, Ramadhani mengatakan, razia penertiban tempat-tempat hiburan malam selama ini hanya membuang-buang anggaran saja.

''Sebenarnya, untuk mengatasi masalah prostitusi di dalam kota Tembilahan, itu sangat mudah. Semudah membalik telapak tangan, asal ada niat dan keinginan dari Pemimpin dan di dukung oleh segala lapisan masyarakat, terutama sekali DPRD,'' kata Ramadani.

Ia juga menambahkan, Pemkab perlu membuat Peraturan Daerah (Perda) yang mengatur tentang larangan prostitusi di Inhil, sehingga nama Inhil bisa terbebas dari hal-hal yang buruk.

''Atau aktifkan saja kembali Sungai Dugil itu, jadi dikumpul semua ke sana. Itu jika Pemkab tidak sanggup membinasakan prostitusi, kalau tidak bisa seharusnya dilakukan pembinaan,'' tambahnya.

Ia berharap, HM Wardan sebagai pemimpin di Inhil ini benar-benar mengabil tindakan tegas soal prostitusi, apalagi ia dikenal orang yang taat dalam beragama.

''Selama ini terlihat pemerintahan Spirit baru ini hanya lipstik doank, atau omong kosong belaka,'' tutupnya.(ayu)