PEKANBARU, GORIAU.COM - Sebagian warga di Pekanbaru, Riau, berusaha mati-matian mencegah paparan langsung asap, yang merembes masuk ke dalam rumah sejak beberapa pekan belakangan. Ini dilakukan lantaran warga tak bisa mengungsi karena harus bekerja, namun tak ingin mati perlahan akibat terserang penyakit oleh asap.

Agar keluarganya selamat dari penyakit yang ditimbulkan oleh asap, sebagian warga yang tak sempat mengungsi akhirnya memutar otak agar orang-orang yang disayangi bisa berumur panjang, khususnya Balita. "Sudah 1 bulan ini seluruh ventilasi kamar di sekat suami dengan plastik biar asap tak masuk," kata ibu rumah tangga bernama Ira Puspita (27).

Tak hanya itu, agar kamar yang tertutup ini punya oksigen yang cukup dan sehat, Ira tak lupa menaruh rendaman jeruk, minyak kayu putih dan air mendidih di dalam kamar. "Saya tanya sama kawan-kawan, katanya didihkan air bersama jeruk nipis, minyak kayu putih. Selain itu AC juga dinyalakan," kisahnya kepada GoRiau.com.

Menurut Ira, rendaman jeruk nipis ini beraroma segar. Selain itu kata kawan-kawannya, efek rendaman jeruk nipis bisa mengikat molekul buruk asap di dalam ruangan, sehingga oksigen di kamar bisa bagus. "Kata kawan-kawan saya begitu, kalau prakteknya lumayan seh, saya sudah coba dan udara kamar segar," urainya lagi.

Beda lagi dengan Ady (28), ia justru menyediakan tabung oksigen mini di rumah. Baginya ini sangat penting guna mengantisipasi keluarganya kekurangan oksigen. "Pengalaman saya kemarin, saya sempat dirawat di IGD karena kekurangan oksigen. Untung cepat, kalau tidak saya bisa mati," sebutnya.

Ady menceritakan, awalnya dia sedang menonton tv di kamar, lalu tiba-tiba pandangannya gelap, dadanya berat dan nafasnya terengah-engah. Tak itu saja, beberapa menit sesudahnya Ady merasa kaki dan tangannya kesemutan. Oleh istrinya, Ady lalu dibawa ke Puskesmas terdekat.

"Pas di Puskesmas saya pingsan. Kata istri tangan saya kaku kayak orang stroke, malahan kejang-kejang. Perawat langsung kasih oksigen dan saya dilarikan ke Santa Maria. Di IGD saya diberi pertolongan pertama yakni oksigen dan uap agar pernafasan lega," kata Ady yang memastikan kalau dia tidak pernah punya riwayat asma.

Semua ini diakibatkan oleh dampak paparan asap yang terjadi hampir dua bulan belakangan. Bahkan sebagian warga sudah mengungsi ke provinsi tetangga. Sisanya hanya bertahan dan berharap supaya asap segera hilang. Sementara pemerintah selalu mengklaim kalau asap bukan dari Riau, melainkan provinsi tetangga.

Asap Semakin Pekat, Sebagian Kota di Riau Diselimuti Jerebu

Pantauan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Pekanbaru, Minggu (4/10/2015) sore, sebagian kota masih diselimuti asap pekat, diantaranya Pekanbaru berjarak pandang 600 meter, Rengat berjarak pandang 300 meter, Dumai jarak pandang 600 meter, dan Pelalawan dengan jarak pandang akibat asap sekitar 300 meter.

Masih 'tenggelamnya' Riau oleh asap, disebabkan oleh meningkatnya titik panas di Sumatera. Pantauan satelit Terra dan Aqua, Minggu sore, tercatat sekitar 254 titik panas, dimana 178 titiknya berada di Sumatera Selatan. Sisanya Lampung 26 titik, Jambi 18 titik, Bengkulu 24 titik, Babel lima titik, Sumbar dua titik dan Riau satu titik panas. (had)