SELATPANJANG, GORIAU.COM - Pembangunan gorong-gorong di Jalan Alahair mendapat protes dari banyak pihak. Akibatnya, pembangunan yang kemarin sempat dihentikan itu akhirnya dibongkar dan akan dibangun ulang.


Pantauan GoRiau, sebelumnya gorong-gorong tersebut sempat dibangun menggunakan papan. Karena sering dilewati kendaraan berat, akhirnya kembali rusak.
Beberapa pekan terakhir dimulai pembangunan yang menggunakan cor-an layaknya pembangunan jembatan pada umumnya. Tidak lama setelah dikerjakan, pembangunan itu dihentikan (baru sampai ke pengecoran pinggir lubang yang berbentuk parit).
Belakangan beredar kabar bahwa dihentikannya pembangunan itu sebab ada protes dari warga dan beberapa pihak lainnya. Adapun yang diprotes atas pembangunan itu adalah gorong-gorong tersebut dinilai tidak akan bertahan lama karena menggunakan besi yang sangat kecil.
Setelah sempat dihentikan, Sabtu (19/4/2015) ketika melintasi jalan Alahair tepatnya di depan rumah Anggota Legislatif Provinsi Riau Dapil Dumai Bengkalis Meranti, H Adil, terlihat batu yang sempat di cor di dalam lubang itu kembali diangkat alias pekerjaan sebelumnya dibongkar habis.
Menanggapi hal ini, Ketua Komisi II DPRD Kepulauan Meranti, Dedi Putra SHi, kepada GoRiau mengatakan mereka sampai Minggu siang belum mengetahui secara pasti seperti apa pekerjaan gorong-gorong itu. Untuk meminta kepastian, dalam waktu dekat ini Komisi II akan memanggil Dinas PU.
"Kami sampai sekarang belum tahu seperti apa pekerjaan (gorong-gorong) itu. Kita akan panggil PU untuk meminta kejelasan pembangunan di Meranti," kata Politisi PPP ini.
Sementara itu, ditempat terpisah, Kadis PU Kepulauan Meranti Ardhahni mengatakan, memang awalnya pembangunan gorong-gorong itu merupakan inisiatif kontraktor (yang membangun jalan kota). Sebab, jika jalan itu tidak diperbaiki, maka akan sulit membawa material ke lokasi pekerjaan jalan.
"Rupanya banyak yang komplain karena menggunakan besi yang sangat kecil. Ada laporan ke saya, dan saya tidak ingin ini menjadi hutang pemerintah," kata Ardhahni.
Menanggapi protes itu, Ardhahni meminta pembangunan itu dimasukkan dalam proyek pemerintah. Selain harus menggunakan besi yang ukurannya lebih besar, gorong-gorong itu juga akan dilebarkan sebelum dibangun. Agar kedepannya pembangunan tersebut bisa maksimal.
"Itu akan dimasukkan ke proyek pemerintah. Kita lebarkan dan gunakan besi yang besar, itu juga atas permintaan masyarakat dan H Adil kemarin. Kepada masyarakat kami harapkan agar bersabar, kita sedang menghitung berapa biaya yang dibutuhkan untuk pembangunan gorong-gorong itu. Nanti kita bikin adendum kontraknya," tambah Ardhahni.(zal)