JAKARTA, GORIAU.COM - Gubernur Riau (Gubri) H Annas Maamun menyatakan bahwa saat ini tidak ada lagi diskriminasi bagi warga keturunan Tionghoa. Tionghoa sudah dianggap sebagai salah satu suku di Indonesia sebagaimana halnya suku Melayu, Jawa, Sunda ataupun Batak.

''Kita semua satu Indonesia. Tidak ada lagi diskriminasi. Mari kita sama-sama membangun Indonesia,'' ucap Gubri saat meresmikan Museum Tionghoa Riau di Taman Budaya Tionghoa Indonesia yang masih menjadi bagian dari Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, Kamis (24/4/2014).

Gubri menyambut baik pembangunan museum tersebut. Dengan begitu, masyarakat banyak akan lebih mengenal kebudayaan orang Tionghoa terutama yang berasal dari Riau. Gubri mengatakan bahwa saat dirinya menjadi Bupati Rohil, ia juga sudah membangun Museum Tionghoa di Rohil. Bahkan jauh lebih bagus dan lebih besar. "Kalau museum yang ini saya lihat atapnya sudah campuran Jawa," ucapnya dengan nada guyon.

Gubri juga berencana membantu pembangunan miniatur Bakar Tongkang di area Taman Budaya Tionghoa Indonesia tersebut. Seperti diketahui, Bakar Tongkang terkenal sebagai salah satu ritual tahunan etnis Tionghoa dari Bagan Siapi-api, Rohil. Setiap kali acara Bakar Tongkang digelar, ribuan masyarakat Tionghoa dari berbagai negara datang ke Bagan untuk mengikutinya.

Terkait ritual Bakar Tongkang ini, Gubri sempat mengulas sejarahnya. Kata dia, dulu masyarakat Tionghoa masih belum bebas melaksanakannya. Saat dirinya menjadi Ketua DPRD Bengkalis, ia pun berusaha agar ritual Bakar Tongkang ini bisa digelar secara bebas. Akhirnya berhasil dan kini bahkan menjadi semacam objek wisata, yang menarik minat banyak orang untuk datang ke Bagan. Dengan banyaknya masyarakat yang datang, tentu saja membawa keuntungan ekonomi bagi masyarakat Bagan, bahkan Provinsi Riau.

''Inilah dampak yang kita harapkan,'' ulas Gubri seraya menambahkan bahwa kini juga sudah banyak dibangun hotel di Bagan. Karena acara Bakar Tongkang ini juga, sudah banyak menteri yang datang ke Rohil untuk ikut menyaksikannya.Selain dihadiri para pengurus Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI), nampak hadir Direktur Umum TMII Bambang Parikesit dan Kepala Badan Penghubung Provinsi Riau di Jakarta Burhanuddin. Peresmian museum ini juga ditandai dengan penandatangan prasasti oleh Gubri dan sejumlah pengurus PSMTI.

Kunjungi Anjungan RiauUsai meresmikan Museum Tionghoa Riau, Gubri menyempatkan waktu untuk meninjau Anjungan Riau di TMII. Gubri sempat memeriksa sejumlah bangunan yang ada termasuk melihat koleksi museum. Melihat bangunan di Anjungan sudah banyak yang rusak, Gubri langsung memerintahkan Kepala Badan Penghubung Burhanuddin untuk segera membuat perencanaan yang matang agar bisa dilakukan renovasi.Gubri berharap, Anjungan Riau benar-benar bisa menjadi icon Riau di Ibukota. Gubri juga memerintahkan agar disediakan berbagai cenderamata khas Riau, sehingga orang tertarik berkunjung ke Anjungan Riau. "Bagaimana caranya agar orang senang berkunjung ke sini," tegas Gubri.

Kehadiran Gubri di Anjungan membuat suasana Anjungan menjadi lebih semarak. Apalagi Gubri nampak akrab dan sesekali berkelakar dengan sejumlah pegawai di Anjungan Riau. Tak lupa, di akhir kunjungan para pegawai berebut untuk foto bersama dengan sang Gubri. (rls)