BENGKALIS, GORIAU.COM - Tak dapat dipungkiri, rasa kebangsaan mulai menipis di tengah-tengah masyarakat hari ini. Sebagai contoh sederhana, ketika terjadi kebakaran atau kecelakaan, lebih banyak yang jadi penonton ketimbang yang menolong.

Hal itu diungkapkan Kapten Imam K dari Kodim 0303 Bengkalis ketika menjadi narasumber pada dialog kebangsaan dengan tema Desain Pemberdayaan Pemuda untuk Menjaga Integritas NKRI dalam Perspektif Pembangunan Kawasan Perbatasan yang ditaja KNPI Bengkalis, Senin (29/6).

Dipaparkan Imam, wujud rasa kebangsaan itu tidak mesti harus berperang melawan musuh seperti yang dilakukan TNI Polri. Tapi cukup melakukan yang terbaik untuk bangsa inisesuai dengan profesi masing-masing. Misalnya pemuda, memberikan sumbang saran dan pemikiran untuk pembangunan daerah ini, juga merupakan wujud dari rasa  kebangsaan.

Narasumber lainnya, Ketua Komisi II DPRD Bengkalis, Syahrial mengajak pemuda bersama-sama menyuarakan ke pusat agar pembangunan daerah perbatasan di Kabupaten Bengkalis mendapat perhatian. Apalagi saat ini ancaman abrasi di Pulau Bengkalis dan Rupat cukup mengkhawatirkan, jika tidak ditangani secara serius maka pulau ini akan tinggal kenangan dalam 100 tahun kedepan.

"Dengan hanya mengandalkan APBD Kabupaten Bengkalis, tidak akan mampu memangi abrasi. Untuk itu mari kita sama-sama menyuarakan ke pusat agar ikut menangani persoalan ini,'' pinta Syahrial.

Sementara Kasat Intelkam Polres Bengkalis IMT Sinurat berpendapat, jika harus memilih antara kepintaran dengan integritas, maka ia akan memilih integritas. Karena kepintaran atau kegeniusan seseorang bisa disalahgunakan untuk kepentingan negatif. Sebaliknya jika seseorang telah memiliki integritas, maka hal negatif tidak akan dilakukannya.

Sedangkan Heri Cahyadi dari Badan pengelolaan Perbatasan Bengkalis menyampaikan bahwa akhir tahun ini Indonesia akan menghadapi pasar bebas ASEAN, dimana Bengkalis sebagai daerah perbatasan akan merasakan dampak langsungnya. 

''Agar kita tidak konsumen, maka produk kita harus mampu bersaing baik secara kualitas maupun kuantitas," ujarnya.

''Di samping itu, agar produk kita disukai negara lain, kita dulu tentunya harus mencintai produk kita sendiri,'' ujarnya.

Sebelumnya Ketua DPD KNPI Bengkalis, Irmi Syakip Arsalan mengatakan, lahirnya konsep dialog kebangsaan ini merupakan upaya bagi KNPI untuk menciptakan sebuah program KNPI yang dikenal kampung pemuda. Sebuah konsep dan gagasan yang kuat akan lahir melalui dialog dan diskusi seperti ini.

Dipaparkan anggota DPRD Kabupaten Bengkalis itu, pemuda sebagai benteng dan garda terdepan dalam perjalanan bangsa ini, harus bersemangat dalam arti mempertajam kemampuan agar bisa bersaing dengan situasi masa yang akan datang.

"Suasana diskusi seperti ini akan terus kita dorong, karena program-program besar, rencana besar, semua lahir tidak dengan sendirinya melainkan dengan diskusi," ujar Irmi Syakip.

Hadir dalam kegiatan dialog kebangsaan ini Wakil Pimpinan DPRD Kabupaten Bengkalis Indra Gunawan, Ketua PWI Bengkalis Usman Malik, mahasiswa, tokoh pemuda serta seluruh pengurus KNPI Kabupaten Bengkalis. (ail)