BENGKALIS, GORIAU.COM - Kepala Sub Divisi Regional Bulog Bengkalis, Muhammad Yusuf, berharap pihaknya bisa secepatnya menyalurkan beras miskin untuk masyarakat di tiga kabupaten (Bengkalis, Siak dan Meranti). Namun semuanya tergantung pada alokasi dari masing-masing Pemerintah Daerah sesuai Surat Perintah Alokasi (SPA) yang dikeluarkan bupati masing-masing.

"Persiapan dari pihak kita sudah matang, kita tinggal menunggu pengusulan Pemda. Kita harapkan Februari ini sudah bisa keluar SPA dari Pemda, agar bisa segera kita salurkan pada yang berhak. Kita telah melakukan koordinasi dengan Pemda," ujarnya, Jumat (30/1/2015).

Bulog Divisi Regional Bengkalis membawahi tiga kabupaten, yaitu Kabupaten Siak, Bengkalis dan Kepulauan Meranti. Untuk jumlah Rumah Tangga Sasaran Penerima Manfaat (RTS-PM) tahun ini, masih sama dengan tahun sebelumnya.

“Rinciannya Kabupaten Siak 7.022 RTS-PM dengan jatah selama 12 bulan 1.263 ton. Kabupaten Bengkalis 19987 RTS-PM dengan jatah selama 12 bulan 3.597,66 ton. Sedangkan untuk Kabupaten Kepulauan Meranti 23.169 RTS-PM dengan jatah selama 12 bulan sebanyak 4.170,42 ton, " jelas Yusuf.

Untuk pembagiannya sendiri ditentukan berdasarkan kesepakatan Bulog dengan Pemerintah Daerah. Ada beberapa kecamatan yang diantar ke desa, tapi secara umum penyaluran sampai di kecamatan, baik di Kabupaten Siak, Bengkalis maupun Kepulauan Meranti penyalurannnya ke setiap desa diserahkan tanggung jawabnya pihak kecamatan.

"Jadi tugas Bulog sampai di titik distribusi, nanti distribusi ke titik bagi, dan dari titik bagi ke penerima manfaat nanti diserahkan ke masing-masing Pemerintah Daerah," terangnya.

Dilanjutkan Yusuf, seyogyanya untuk pembagian raskin ini adalah satu bulan sekali, namun karena ada pertimbangan-pertimbangan lain, seperti permasalahan  transportasi dan juga kondisi, sehingga diambillah kebijakan dari Bulog dan Pemda untuk melaksanakannya 3 bulan sekali.   

"Untuk penyaluran Insyaallah selama ini cukup lancar, di Siak dan Bengkalis kan dibayar oleh Pemda, pembayarannya cukup lancar. Kalau kita kan sampai di titik distribusi, kalau di Bengkalis dengan Siak itu kan di bayar Pemerintah, dalam hal ini masyarakat gratis menerimanya. Kalau untuk di Kepulauan Meranti, transportasi ditanggung Pemda, namun masyarakat tetap membayar Rp1.600/kg," papar Yusuf.

Saat ini, di ungkapkannya ada 4 kecamatan yang masih menunggak pembayaran raskin ini, namun ia tidak merinci kecamatan mana yang dimaksud. Sedangkan untuk peningkatan kualitas beras, Bulog berusaha untuk memberikan beras dengan kualitas yang lebih baik. 

"Kami dalam hal ini akan berusaha semaksimal mungkin, jadi kalau sekiranya masih ada beras yang tidak layak kita coba ganti. Beras yang ada penurunan  kualitas kita akan perbaiki kualitasnya," ucapnya. 

Raskin  merupakan beras hasil produksi dalam negeri, dan bukan beras impor. "Beras saat ini pengadaan kita dari Jawa, beras nasional, bukan impor," tutupnya. (jfk)