RENGAT,GORIAU.COM - Setelah pemerintah menaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) pada Minggu (29/3/2015) lalu dari Rp6.800 menjadi Rp7.300 rupiah membuat sejumlah harga barang di Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) kembali meroket. Bahkan kenaikan harga tersebut hingga tujuh persen.

Pantauan GoRiau.Com di Pasar Rakyat Rengat, Rabu (1/4/2015) siang, beberapa pedagang mengeluhkan kenaikan harga barang tersebut, seperti harga gula. Dimana, sebelumnya harga gula di pasaran hanya Rp9800 per kilogram, setelah kenaikan BBM harga gula menanjak hingga Rp11.000 per kilogram.

Selain itu, peningkatan harga juga terjadi pada ayam pedaging atau ayam potong. Sebelumnya harga ayam berkisar Rp25 ribu hongga Rp30 ribu per kilogram, setelah kenaikan BBM harga daging ayam menanjak hingga Rp35 ribu hingga Rp40 ribu per kilogram. Dan diperkirakan, harga barang pokok dan barang makanan yang lain juga ikut melonjak pasca kenaikan harga BBM tersebut.

Atan (42), salah seorang pedagang sembako di Pasar Rakyat Rengat membenarkan adanya kenaikan harga gula tersebut. "Biasanya saya membeli gula seharga Rp490 ribu per sak yang berukuran 50 kilogram, setelah kenaikan BBM ini, harga gula per sak mencapai Rp525 ribu per sak", sebutnya.

Selain gula, sebut Atan, harga kacang tanah juga mengalami kenaikan sebesar Rp2.500 rupiah per kilo. Jika sebelumnya harga kacang tanah hanya Rp17.000 per kilo, saat ini mengalami kenaikan hinggan Rp19.500 per kilogram.

Meski begitu, sejauh ini kenaikan harga BBM tersebut belum berdampak pada kenaikan seluruh bahan pokok, seperti halnya harga beras dan telur yang mengalami penurunan, pungkas Atan.

Disisi lain, salah seorang masyarakat Pematang Reba, Kusniati kepada GoRiau.Com menuturkan bahwa, kebijakan pemerintah menaikan harga BBM ini tentunya sangat meresahkan masyarakat kecil seperti dirinya. "Kenaikan harga BBM ini sangat meresahkan masyarakat. Karena, akan berdampak pada kenaikan harga sembilan bahan pokok (sembako) yang setiap hari dibutuhkan masyarakat", sebutnya ketus.

Seperti pengalaman sebelumnya, pada saat pemerintah menaikan harga BBM, seluruh harga baik itu sembako maupun barang lain mengalami kenaikan drastis. Namun, setelah harga BBM kembali diturunkan, maka harga sembako yang terlanjur naik tidak ikut turun dan malah bertahan, keluh ibu dua anak itu.

Menanggapi hal itu, Dinas Perindustrian Perdagangan dan Pengelolaan Pasar (Disperindagpas) Inhu mengaku belum mengetahui adanya kenaikan harga tersebut. "Kita belum mengetahui pasti adanya kenaikan barang termasuk sembako akibat kenaikan BBM tersebut. Namun demikian, kita akan melakukan pengecekan terhadap dampak kenaikan BBM ini", sebut Kabid Pasar Disperindag Inhu Elpari Adha.

Selain itu sebut Elpari, pihaknya akan melakukan monitoring terkait dampak kenaikan harga BBM itu. "Kita belum tahu pasti adanya kenaikan harga bahan pokok akibat kenaikan BBM ini, besok akan kita lakukan monitoring. Selain itu, kita juga akan melakukan rapat koordinasi untuk membahas dampak kenaikan harga BBM ini", pungkasnya.(jef)