BENGKALIS, GORIAU.COM - Distribusi air PDAM Bengkalis ke pelanggan dalam dua hari terakhir tidak maksimal akibat kerusakan pada salah satu panel untuk operasional instalasi pengolahan air (IPA). Diduga, kerusakan terjadi akibat tidak stabilnya penyaluran menyalurkan energi listrik ke IPA tidak stabil.

''Kerusakan panel terjadi sekitar dua hari lalu, akibatnya IPA B dengan kapasitas intake 30 liter per detik tidak bisa beroperasi,'' ujar Kepala Cabang PDAM Bengkalis, Yunus Zainal kepada wartawan, Kamis (24/4/2014).

Unit instalasi di PDAM ada dua yaitu IPA A dan IPA B. Awalnya IPA A juga mengalami gangguan namun saat ini sudaha beroperasi. Hanya saja, kapasitas IPA A kecil yaitu hanya 20 liter per detik. Dengan kapasitas rendah tersebut, intake air dari waduk ke sistem IPA tidak maksimal. Hal itu berpengaruh kepada pendistribusian air bersih ke rumah-rumah warga, karena air bersih yang diproduksi juga berkurang.

''Karena volume air bersih yang kita hasilkan tidak maksimal, maka berdampak kepada pendistribusian ke rumah-rumah warga. Tekanan air jadi kecil sehingga air yang sampai ke rumah warga sedikit,'' kata Yunus.

Menurut Yunus, diduga salah satu penyebab kerusakan panel IPA akibat tidak stabilnya arus listrik. Pihaknya sudah menyampaikan keluhan ke PLN, namun pihak PLN hanya melakukan penggantian sekering yang ada di panel listrik karena sekeringnya sering putus.

'"Sekeringnya dah berkali-kali putus, berarti ada yang tidak beres,'' kata Yunus seraya berharap kepada PLN agar melakukan pemeriksaan secara menyeluruh.

Saat ini sambung Yunus, panel IPA B sedang dalam perbaikan dimana ada unit bernama konvektor yang rusak. Penggantian sudah dilakukan tapi untuk beroperasi normal perlu waktu.        

Manajer PLN Ranting Bengkalis, Andhy Prasetiawan saat dikonfirmasi mengaku belum bisa memastikan penyebab kerusakan panel IPA PDAM, apakah karena listrik yang tidak stabil atau karena faktor lain. "Soal sekering putus itu banyak penyebabnya, jadi saya tidak bisa memberikan jawaban pasti. Untuk memastikan, saya akan cek langsung ke lapangan sehingga bisa diambil langkah-langkah yang tepat," kata Andhy.(jfk)