PANGKALANKERINCI, GORIAU.COM - Penerimaan sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Pelalawan dari sektor perkebunan dan pabrik kelapa sawit tidak terkelola dengan baik, meskipun di daerah ini banyak terdapat perusahaan perkebunan.

Selain persoalan PAD dari sektor perkebunan dan kelapa sawit, juga belum terkelolanya Izin Mempekerjakan Tenaga Asing (IMTA), terutama di perusahaan-perusahaan yang ada di Kabupaten Pelalawan.

Hal ini disampaikan oleh Ketua Komisi II DPRD Pelalawan Habibi Hapri, dalam rapat forum rapat antara DPRD Pelalawan bersama Dispenda dan perusahaan perkebunan, kemarin. Menurut Habibi, apabila sektor tersebut bisa dikelola secara maksimal, maka akan menjadi penyumbang PAD terbesar.

"Sekarang ini bagaimana upaya kita untuk meningkatan PAD Kabupaten Pelalawan, yang saat ini penerimaannya masih tergolong masih sangat minim," ujarnya.

Habibi menyampaikan, apabila pemerintah daerah serius untuk mengelola PAD dari sektor perkebunan dan pabrik kelapa sawit serta IMTA, bukan tidak mungkin sektor itu akan mendatangkan PAD yang besar mengingat di Kabupaten Pelalawan banyak perusahaan perkebunan.

"Jika itu bisa dikelolah secara maksimal maka dari sektor perusahaan perkebunan dan pabrik kelapa sawit serta IMTA bisa menjadi penyumbang PAD terbesar," katanya.

Untuk itu, sambung Habibi, pemerintah Kabupaten Pelalawan melalui dinas terkait untuk segera mengambil langkah-langkah strategis agar PAD dari sektor tersebut bisa terkelola dengan baik.

"Kita minta supaya Dispenda mau menjelaskan. Penerimaan apa saja yang bisa diperoleh dari perusahaan perkebunan itu, retribusi apa apa aja yang bisa di pungut," terangnya.

Habibi juga meminta agar Dispenda agar dapat secepatnya mensosialisasikan ke seluruh perusahaan yang memanfaatkan karyawan orang asing untuk di pekerjakan. Pasalnya, Kabupaten Pelalawan telah memiliki Peraturan Daerah (Perda) IMTA.

"Untuk retribusi IMTA ini cukup lumayan besar, nilainya untuk satu orang mereka wajib membayar Rp 1 juta setiap bulannya. Bayangkan saja dengan banyaknya pekerja asing di perusahaan yang ada di daerah ini," tandasnya

Habibi menambahkan, dari laporan yang ada, perusahaan yang ada di Kabupaten Pelalawan saat ini cukup banyak menggunakan tenaga kerja asing.(***)