BAGANSIAPIAPI, GORIAU.COM - Musda Lembaga Adat Melayu (LAM) Rokan Hilir I yang rencananya akan dilaksanakan pada minggu pertama bulan Maret tahun 2015 mendapat dukungan dari ketua Majlis Ulama Indonesia Kabupaten Rokan Hilir, Drs H Wan Ahmad Syaiful, M.Si.

Namun dia berharap, prosesi acara Musda LAM yang baru pertama diadakan di kabupaten Rokan Hilir itu hendaknya tidak terlalu menghabiskan anggaran yang besar karena yang lebih terpenting adalah terbentuknya pengurus dan merencanakan program program kedepan untuk anak dan kemenakan.

''Acara yang besar bersifat konsumtif dan tidak produktif itu sifatnya mubazir. Dalam Islam hal itu sangat dilarang,'' kata Wan Syaiful kepada GoRiau.com, Senin (26/1/2014)

Wan Syaiful mengatakan, kepengurusan LAM legalitasnya harus sesuai dengan AD/ART. Dengan definisi adat yang bersandikan sarak, sarak bersandikan kitabullah, dengan kata lain bahwa nilai dasar dasar Islam yang melekat pada suku Melayu haruslah pengurusnya memiliki ilmu Islam minimal taat beribadah/berjemaah baik shalat maupun bermasyarakat dengan nilai nilai Islami.

Kemudian, setelah terbentuk LAM, hendaknya membuat program program nyata. Karena berkaca dari pengalaman tahun lalu setelah peresmian gedung LAM, tidak ada lagi rencana untuk mengembangkan LAM sampai kekecamatan kecamatan. Prosesi acara LAM jika hanya untuk memasang kain selempang dan tengkuluk, hendaknya dipertimbangkan kembali.

''Penabalan dengan memberi gelar Datuk Setia Amanah haruslah memang benar-benar memegang amanah. Untuk itu kita harus mengenang kembali apa yang telah terjadi belakangan ini dan menghidupkan kembali semangat dan optimisme masyarakat,'' kata Wan Syaiful.

Musda LAM 1 rencananya akan digelar pada hari Selasa (10/3/2015). Acara Musda dan penabalan LAM digelar selama 3 hari dan mengundang 725 orang tamu yang terdiri dari tokoh adat Riau, pengurus LAM Riau, LAM Rohil, DPRD Rohil, masyarakat dalam dan luar Rohil, ketua pucuk suku, penghulu, Lurah, Camat, Datuk Setia Amanah Kabupaten/Kota dan LAM Riau Kabupaten/Kota. (amr)