PELALAWAN, GORIAU.COM - Eksistensi lansekap Teso Nilo saat ini merupakan hal yang sangat penting bagi upaya konservasi, sehingga tetap harus mendapat perhatian semua pihak, baik dari pemerintah, swasta serta masyarakat, termasuk LSM. Kondisi saat ini menunjukkan bahwa eksistensi tersebut dirasakan semakin terancam akibat adanya perburuan satwa, kematian satwa dan okupasi lahan sehingga ini akan berpengaruh pada fungsi ekosistem kawasan tersebut.

Humas PT RAPP, Budi Firmansyah melalui rilisnya, mengatakan, harus ada upaya cepat tanggap untuk merespon hal tersebut dan upaya tersebut haruslah dilakukan secara bersama atau kolaborasi para pihak dengan memperhatikan peran dan tanggung jawab masing-masing pihak untuk peningkatan kualitas ekosistem tersebut.

Salah satu upaya yang saat ini sudah, sedang dan akan berjalan adalah, Patroli bersama Flying Squad yang di laksanakan Flying Squad PT. Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP), Flying Squad WWF dan Flying Squad Yayasan  Taman Nasional Tesso Nilo (YTNTN) dan dengan dukungan dari BBKSDA - Riau dan BTNTN. Untuk tahun 2014 ini kegiatan patroli Flying Squad tersebut akan dilaksanakan pada 21 Agustus - 4 September 2014 dan mulai diberangkatkan dari Camp Flying Squad RAPP. Kegiatan patroli bersama ini merupakan patroli ke-3 pada tahun 2014.

Adapun tim yang akan diberangkat pada Agustus ini terdiri dari 2 ekor Gajah beserta 4 orang mahout, WWF 2 ekor Gajah beserta 4 orang mahout, YTNTN dengan 2 ekor Gajah dan 4 orang mahout serta didukung oleh 4 orang Polhut dari BBKSDA dan BTNTN.

Adapun tujuan dari dilaksanakannya patroli Flying Squad, memastikan dokumentasi keberadaan satwa liar dilindung sepanjang rute patroli, melaksanakan dokumentasi kondisi aktual kawasan sekitar lansekap Teso Nilo, menyampaikan sosialisasi tentang konservasi pada kelompok-kelompok masyarakat yang ditemui (termasuk sosialisasi P 48 TAHUN 2008 - Tentang Mitigasi Konflik) serta melakukan upaya dalam rangka respon cepat mitigasi konflik (jika ditemukan).

"Dengan adanya upaya patroli Flying Squad ini diharapkan adanya hasil dokumentasi kondisi aktual keadaan landskap Tesso Nilo dan selanjutnya akan dibuat rencana aksi untuk merspon hal tersebut kembali secara kolaborative bagi eksistensi kawasan Tesso Nilo," kata Budi.

Kegiatan patroli flying squad secara kolaborative ini, lanjut Budi, menunjukkan adanya buktinya nyata komitmen bersama yang telah dibangun antara pemerintah, swasta dan LSM  dalam upaya konservasi di lansekap Teso Nilo secara khusus sdan Indonesia secara umum.(rls)